Kompas TV internasional kompas dunia

Menang di Michigan dan Wisconsin, Biden Semakin Dekat ke Gedung Putih

Kompas.tv - 5 November 2020, 10:46 WIB
menang-di-michigan-dan-wisconsin-biden-semakin-dekat-ke-gedung-putih
Joe Biden dalam konferensi pers di Wilmington, Delaware, Rabu (4/11/2020). (Sumber: Associated Press)
Penulis : Tussie Ayu

WASHINGTON, KOMPAS.TV - Joe Biden memenangkan medan pertempuran di Michigan dan Wisconsin. Ia merebut kembali wilayah Partai Demokrat yang sempat terlepas empat tahun lalu. Kemenangan ini mempersempit kemungkinan Trump untuk mempertahankan singgasana Presiden Amerika Serikat.

Satu hari penuh setelah hari pemilihan, belum ada satu pun kandidat yang memperoleh 270 suara dari electoral college yang dibutuhkan untuk memastikan diri menjadi Presiden AS.

Tetapi kemenangan Biden di negara bagian Michigan dan Wisconsin ini membuatnya memiliki 264, yang berarti dia hanya butuh kemenangan di satu negara bagian lagi untuk melewati ambang batas minimal dan memastikan diri menjadi presiden terpilih.

Baca Juga: Bagaimana Respon Calon Presiden AS Donald Trump dan Joe Biden Setelah Mengetahui Perolehan Suara?

Biden telah menerima lebih dari 71 juta suara. Jumlah ini merupakan yang terbanyak sepanjang sejarah. Dengan didampingi calon wakil presidennya Kamala Harris, dia menggelar jumpa pers dan mengatakan kini tengah menanti momen kemenangan sebagai Presiden AS. Namun hingga kini dia belum menyatakan kemenangan.

"Saya akan memerintah sebagai Presiden Amerika. Tidak akan ada negara bagian merah atau biru ketika kami menang. Hanya ada satu Amerika Serikat," ujar Biden.

Pernyataan ini sangat kontras dengan Trump. Pada hari Rabu (4/11/2020), Trump menyatakan telah memenangkan pemilihan, meskipun jutaan suara masih belum dihitung dan pertarungan masih jauh dari selesai.

Sejak 2016, Demokrat dihantui oleh lepasnya tiga negara bagian dari genggaman. Ketiga negara bagian itu adalah Michigan, Wisconsin dan Pennsylvania. Ketiganya adalah negara bagian krusial yang selalu menjadi incaran para kandidat Presiden AS setiap pemilu.

Pada 2016, Trump memenangkan ketiga negara bagian ini dengan total margin hanya 77.000 suara.

Baca Juga: Trump Tuntut Diberi Akses Pada Penghitungan di Michigan dan Minta Hasil di Wisconsin Dihitung Ulang

Tahun ini, kedua kandidat berjuang keras untuk merebut ketiga negara bagian ini. Michigan dan Wisconsin sudah berada dalam genggaman Partai Demokrat. Kini hanya tinggal Pennsylvania yang masih belum selesai melakukan penghitungan suara.

Setelah kemenangan di Wisconsin dan Michigan, Biden hanya berjarak enam suara dari electoral college dari kursi kepresidenan. Kemenangan di negara bagian mana pun, kecuali Alaska, akan cukup bagi Biden untuk melenggang ke Gedung Putih.

Pada Rabu, Trump menghabiskan sebagian besar waktunya di Gedung Putih. Dia berkumpul dengan para penasihat dan terlihat gusar pada liputan media yang menunjukkan kemenangan Biden di medan pertempuran utama.

Sebelumnya, Trump keliru mengklaim kemenangan di beberapa negara bagian utama dan memperkuat teori konspirasi yang tidak berdasar tentang perolehan suara lewat pos dan pemungutan suara awal.

Manajer Kampanye Trump, Bill Stepien, mengatakan presiden akan secara resmi meminta penghitungan ulang di Wisconsin, dengan dalih adanya ketidakberesan di beberapa kabupaten.

Baca Juga: Biden Menang di Wisconsin, Sementara Unggul dengan 248 Electoral Votes

Dan tim kampanye mengatakan mereka sedang mengajukan gugatan di Michigan, Pennsylvania dan Georgia untuk menuntut akses yang lebih baik bagi pengamat kampanye ke lokasi TPS, juga akses bagi mereka ketika penghitungan suara berlangsung.

Pada saat yang sama, ratusan ribu suara masih dihitung di Pennsylvania, dan tim kampanye Trump mengatakan pihaknya juga bergerak untuk melakukan gugatan ke Mahkamah Agung terkait penghitungan surat suara di sana.

Di medan pertempuran lain, Trump telah menguasai beberapa negara bagian krusial seperti Florida, Texas dan Ohio. Sementara Biden mempertahankan New Hampshire dan Minnesota. Biden juga berhasil mencuri suara di Arizona.



Sumber : Kompas TV


BERITA LAINNYA



Close Ads x