Kompas TV internasional kompas dunia

Menteri Luar Negeri Hungaria Positif Covid-19, Kunjungan di Thailand Dibatalkan

Kompas.tv - 4 November 2020, 23:23 WIB
menteri-luar-negeri-hungaria-positif-covid-19-kunjungan-di-thailand-dibatalkan
Menteri Luar Negeri Hungaria Peter Szijjarto. (Sumber: AP Photo)
Penulis : Vyara Lestari

BANGKOK, KOMPAS.TV – Menteri Urusan Luar Negeri dan Perdagangan Hungaria dinyatakan positif Covid-19 sesaat setelah tiba di Thailand, demikian pernyataan resmi  Thailand dan Hungaria, Rabu (4/11) seperti dilansir dari Asssociated Press.

Menteri Kesehatan Thailand Anutin Charnvirakul menyatakan, Menteri Luar Negeri Hungaria Peter Szijjarto (42) yang tiba bersama 12 anggota delegasinya langsung menjalani tes Covid-19 sesaat setelah mereka tiba dari Kamboja, Selasa (3/11). Namun, hanya Szijjarto yang dinyatakan terinfeksi Covid-19.

Kantor berita Hungaria MTI, mengutip pernyataan kepala media kementerian luar negeri Hungaria, juga mengonfirmasi hal ini.

Baca Juga: Menlu Jerman: Jerman Periksa Aktivitas Raja Thailand

Szijjarto yang menjalani tes Covid-19 selama dua kali, langsung mendapat penanganan sementara di Institut Penyakit Menular Bamrasnaradura Thailand. Szijjarto akan dipulangkan dengan pesawat terpisah dari anggota delegasinya ke Hungaria.  

Delegasi Hungaria dijadwalkan berada di Thailand selama dua hari dalam kunjungan resmi untuk mempererat hubungan kedua negara, terutama di bidang ekonomi. Semula, Szijjarto juga akan melakukan kunjungan kehormatan pada Perdana Menteri Thailand Prayuth Chan-ocha dan bertemu dengan Menteri Luar Negeri Thailand Don Pramudwinai. Namun, semua rencana ini terpaksa dibatalkan.

Melalui laman Facebooknya, Szijjarto menyatakan bahwa ia akan kembali ke Hungaria pada Rabu malam.

“Saya tidak ingin situasi ini terjadi pada siapapun,” tulisnya, tanpa merinci penyakitnya.

Szijjarto memuji pihak berwenang Thailand atas bantuan mereka.

Kunjungan di Kamboja

Dalam kunjungan sehari di Kamboja, Szijjarto secara resmi membuka kantor satelit kedutaan besar Hungaria di negara tetangga Vietnam dan menandatangani perjanjian kerja sama ekonomi yang mencakup pengelolaan air, pertanian dan layanan udara.

Baca Juga: KABAR BAIK! 2 WNI di Kamboja Sembuh Dari Covid-19, Ini Rahasianya

Kementerian Luar Negeri Kamboja menyatakan, Szijjarto dinyatakan negatif Covid-19 sebelum bertolak dari Hungaria menuju Kamboja, Senin (2/11). Setelah mengetahui Szijjarto positif Covid-19 di Thailand, pemerintah Kamboja menganjurkan agar semua orang yang telah melakukan kontak dengan sang menteri luar negeri Hungaria segera dites dan melakukan isolasi mandiri sesuai pedoman kementerian kesehatan.

Menteri Luar Negeri Hungaria Peter Szijjarto bersama Perdana Menteri Kamboja Hun Sen, dalam pertemuan di Phnom Penh, Kamboja, Selasa (3/11). (Sumber: AP Photo)

Selama kunjungan di Kamboja, Szijjarto bertemu dengan Perdana Menteri Hun Sen dan melakukan pertemuan terpisah dengan Menteri Luar Negeri Kamboja Prak Sokhonn, juga menteri perdagangan dan pertanian Kamboja. Dalam pertemuan dengan Perdana Menteri Hun Sen, tampak bahwa baik Szijjarto maupun Hun Sen tidak mengenakan masker untuk mencegah penularan Covid-19. Pun demikian dengan Prak Sokhonn, yang menyambut Szijjarto dengan berjabat tangan. Namun, seluruh anggota delegasi Hungaria mengenakan masker.

Baca Juga: Museum Genocide Tuol Sleng, Kamboja

Lewat laman Facebooknya, Hun Sen mengatakan langsung menjalani tes Covid-19 begitu mengetahui Szijjarto dinyatakan positif Covid-19. Namun, Hun Sen yang menjalani tes Covid-19 bersama istri dan 16 stafnya – termasuk pengawal dan supir – tidak terbukti positif Covid-19.

Hun Sen juga menyatakan akan mematuhi pedoman kesehatan untuk mencegah Covid-19 dan melakukan isolasi mandiri selama 14 hari, dan tidak melakukan kontak langsung dengan anggota keluarganya ataupun menghadiri acara publik.

Kamboja menganggap Hungaria sebagai salah satu sekutu terdekatnya di Eropa. Kedua kepala negara memiliki pandangan yang sama yang kerap bertentangan dengan negara-negara liberal Barat. Saat Uni Eropa memutuskan memotong hak perdagangan istimewa Kamboja karena pemerintahan Hun Sen dinilai gagal menghormati hak-hak buruh dan demokrasi, Hungaria menentang keputusan ini. Kamboja pun berterima kasih pada Hungaria.



Sumber : Kompas TV


BERITA LAINNYA



Close Ads x