Kompas TV feature tips, trik, dan tutorial

Cara Penggunaan Antibiotik untuk Obati Jerawat Menurut Pakar

Kompas.tv - 30 Oktober 2021, 19:22 WIB
cara-penggunaan-antibiotik-untuk-obati-jerawat-menurut-pakar
Ilustrasi jerawat. Mengonsumsi antibiotik dalam jangka panjang tidak akan menyembuhkan jerawat karena antibiotik saja tidak cukup untuk mengobati jerawat. (Sumber: Pixabay/Kjerstin_Michaela)

“Tetapi jika kita tidak mengatasi faktor-faktor lain juga, kita tidak akan berhasil mengobati jerawat.”

Untuk remaja yang berjerawat, Dr Kassouf merekomendasikan beberapa hal ini:

1. Asam Salisilat

Mencuci kulit dengan benzoil peroksida atau asam salisilat. Benzoil peroksida membunuh bakteri pada kulit dan membantu menghilangkan minyak dan sel kulit mati. Asam salisilat membantu membuka pori-pori yang tersumbat.

2. Sulfa

Pencucian kulit dengan bahan dasar sulfa dapat mengurangi bakteri dan ragi untuk mengurangi peradangan dan dapat digunakan dengan aman dengan produk topikal lainnya, serta kurang mengiritasi kulit sensitif.

3. Retinoid

Retinoid topikal. Krim dengan retinoid (terbuat dari vitamin A) dapat memecah komedo putih dan komedo hitam.

Retinoid ini membuat sel kulit mati tidak terlalu lengket sehingga dapat membersihkan pori-pori dengan lebih mudah dan tidak hanya mengobati jerawat aktif tetapi juga membantu mencegahnya muncul kembali.

4. Antibiotik Topikal

Antibiotik topikal. Oleskan langsung ke kulit untuk mengontrol bakteri dan peradangan.

“Biasanya, kita mulai dengan mencuci kulit dan menambahkan retinoid topikal selanjutnya,” kata Dr. Kassouf.

Baca Juga: Skincare Alami dari Alpukat dapat Membantu Kulit Terhindar Jerawat, Begini Caranya

"Kami hanya menambahkan antibiotik topikal jika dua perawatan pertama tidak cukup."

Sangat penting untuk menggunakan antibiotik topikal dengan benzoil peroksida, katanya. Benzoil peroksida membunuh bakteri dengan cara yang berbeda dari antibiotik. Menggunakannya bersama-sama membuat kecil kemungkinan bakteri menjadi resisten antibiotik.

Mengoleskan antibiotik pada kulit dapat menyebabkan lebih sedikit efek samping daripada menelan antibiotik yang beredar di seluruh tubuh.

“Secara umum, antibiotik topikal dapat digunakan lebih lama daripada antibiotik oral,” kata Dr. Kassouf.

 




Sumber : Kompas TV


BERITA LAINNYA



Close Ads x