"Selama serangan panik, pernapasan Anda menjadi lebih cepat, sinyal bahwa tubuh Anda dalam mode melawan-atau-lari," kata Dr Josell.
"Napas cepat mengirimkan sinyal yang jelas bahwa Anda dalam bahaya, tetapi pernapasan yang lambat dan dalam, membantu mematikan respons melawan-atau-lari."
Cari tempat yang tenang untuk duduk atau berbaring, jika memungkinkan. Tetapi bahkan jika tidak bisa, bernapas dalam-dalam dapat bermanfaat di mana saja.
Letakkan satu tangan di perut dan satu tangan di dada. Kemudian tarik napas dalam-dalam secara perlahan melalui hidung, dan hembuskan melalui mulut. Bernapaslah dengan kecepatan yang terasa nyaman.
Baca Juga: Risiko Hamil di Atas Usia 35 Tahun dan 7 Tips Meminimalisirnya
Selanjutnya perhatikan tangan Anda. Tangan di perut Anda harus bergerak saat Anda menarik napas dan jatuh kembali ke tempatnya saat Anda mengeluarkan napas. Tangan di dada Anda harus tetap diam.
Ulangi selama beberapa menit atau sampai Anda merasa tenang.
Memikirkan serangan panik menyebabkan perasaan lebih buruk, mengalihkan pikiran dan perhatian pada hal lain dapat membantu.
Pengalih perhatian harus sesuatu yang sederhana yang dapat dilakukan ketika merasa cemas.
- Hubungi seorang teman yang tahu bagaimana membuat Anda merasa lebih baik.
- Mendengarkan musik.
- Pelihara anjing atau kucing Anda.
- Bayangkan diri Anda di tempat yang damai.
- Bernyanyi atau bersenandung.
- Jalan-jalan atau lari-lari.
- Pencegahan serangan panik: Pelajari pemicu Anda
Kepanikan bisa datang tiba-tiba, tetapi seringkali, ada pemicu spesifiknya. Jika pemicu kepanikan diketahui, mungkin dapat menghindari serangan panik di lain waktu.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.