Kompas TV feature kuliner nusantara

Fakta Menarik tentang Papeda, Kuliner Khas Tuan Rumah PON XX

Kompas.tv - 2 Oktober 2021, 21:47 WIB
fakta-menarik-tentang-papeda-kuliner-khas-tuan-rumah-pon-xx
Papeda dan ikan kuah kuning (Sumber: Shutterstock/ Fidia Helianti)
Penulis : Kurniawan Eka Mulyana | Editor : Vyara Lestari

YOGYAKARTA, KOMPAS.TV – Perhelatan olahraga nasional terbesar tahun 2021, yakni Pekan Olahraga Nasional XX secara resmi telah dibuka oleh Presiden RI, Joko Widodo (Jokowi), Sabtu (2/10/2021).

Ribuan atlet dari seluruh provinsi di Indonesia telah berkumpul dan siap bertanding di ujung timur Indonesia tersebut.

Rasanya kurang lengkap jika membahas Papua tanpa mengenal makanan khas daerah tersebut. Salah satu kuliner khas Papua yang sudah cukup terkenal adalah papeda.

Papeda merupakan salah satu pengganti nasi sebagai sumber karbohidrat. Papeda berbahan dasar sagu. Saat sudah masak, papeda bertekstur kental berwarna putih dengan rasa tawar.

Cara membuat Papeda cukup mudah. Pertama, rendam tepung sagu dalam air bersih selama kurang lebih 15 menit.

Selanjutnya, ambil pati yang mengendap untuk dicampur dengan air dan dimasak menjadi papeda.

Cara lain membuat papeda adalah dengan merebus air hingga mendidih. Sambil menunggu air mendidih, campurkan sagu dengan perasan jeruk, garam, dan air dingin secukupnya.

Baca Juga: Cara Unik Untuk Makan Papeda di Negeri Pelauw

Setelah itu, aduk dan saring sagu yang sudah dicampur tadi, masukkan ke dalam baskom dan siram dengan air mendidih sambil diaduk hingga menjadi papeda.

Papeda bukan sekadar makanan, tetapi juga memiliki filosofi yang mendalam. Biasanya saat menyantap papeda, dilengkapi dengan helai dan hote.

Helai adalah alat makan tradisional yang terbuat dari kayu sebagai tempat penyajian papeda. Sementara hote merupakan piring kayu sebagai tempat untuk menyantap papeda.

Tradisi menikmati papeda dari satu piring yang sama dalam satu keluarga disebut dengan helai mbai hote mbai, mbai berarti satu.

Sebutan inilah diartikan sebagai satu filosofi yaitu makan dalam satu keluarga dapat menjadi cerita yang bisa disimpan untuk masa depan anak dan cucu.

Acara makan bersama keluarga menandai ikatan kekeluargaan sebagai ruang diskusi antara orang tua dan anak.

Cara mengambil papeda pun cukup unik, yakni dengan cara digulung menggunakan sumpit atau garpu.

Cara mengambil seperti itu karena papeda bertekstur kental seperti lem, sehingga tidak bisa dipindahkan ke piring menggunakan sendok.

Baca Juga: Ketika Jokowi Bermain Bola di Upacara Pembukaan PON XX Papua

Orang tidak perlu mengunyah saat memakan papeda, sebab papeda bisa langsung ditelan.

Biasanya papeda disantap bersama makanan pendamping, atau semacam lauk. Makanan pendamping yang cukup banyak digunakan sebagai lauk papeda adalah ikan kuah kuning.

Selain itu terdapat juga makanan atau lauk pendamping yang cocok seperti sayur ganemo, ikan goreng, dan kuah lalapan.



Sumber : Kompas.com


BERITA LAINNYA



Close Ads x