Kompas TV entertainment selebriti

Kronologi Kasus Penembakan Diduga oleh Gathan Saleh, eks Suami Dina Lorenza dan Cut Keke

Kompas.tv - 28 Februari 2024, 10:55 WIB
kronologi-kasus-penembakan-diduga-oleh-gathan-saleh-eks-suami-dina-lorenza-dan-cut-keke
Kolase Dina Lorenza, Cut Keke, dan Gathan Saleh. (Sumber: Instagram)
Penulis : Ade Indra Kusuma | Editor : Gading Persada

JAKARTA, KOMPAS.TV - Aksi nekat sebagai koboi diduga dilakukan Gathan Saleh alias GS, seorang mantan suami dari dua artis ternama yaitu Cut Keke dan Dina Lorenza. 

Dia diduga menembakkan dua peluru ke arah temannya, Andika Mowardi (32), dan satu peluru ke arah aspal di kawasan Jakarta Timur.

Aksi ini dipicu cekcok soal pekerjaan dan terjadi di halaman kantor korban, di Jalan Jatinegara Timur, Bali Mester, Jatinegara, Jakarta Timur, Kamis (8/2/2024) dini hari.

"Dia kokang itu senjata ke arah saya. Saya menghindar dari tembakan, peluru kena kaca," ungkap korban, Selasa (27/2/2024), dikutip dari Tribunnews.

Baca Juga: BPJS Ketenagakerjaan Bayarkan Santunan 44 Petugas Pemilu Meninggal Dunia dan Kecelakaan Kerja

Penembakan bermula ketika Andika keluar dari kantornya sekitar pukul 02.00 WIB untuk mencari makan. Saat kembali ke kantor, GS sudah menunggu di halaman. Sedangkan mobil pelaku terparkir di sebelah kantor korban.

Padahal, saat Andika keluar kantor, mobil yang sama tidak ada, melainkan hanya lewat saja.

Awalnya, ia menduga mobil itu dikendarai oleh orang lain. Korban baru menyadari mobil itu dikendarai GS ketika melihatnya terparkir di sebelah kantornya dan pelaku menunggu di halaman kantornya.

"Cuma lewat saja (saat korban keluar kantor), habis itu (GS) balik lagi dan parkir di samping kantor. Sudah nungguin saya kayaknya, dia nungguin di halaman kantor saya," ucap Andika.

Cekcok soal pekerjaan

Saat melihat GS, korban menanyakan maksud kedatangan pelaku ke kantornya. Perselisihan ini rupanya sudah terjadi sejak sejak sekitar empat sampai lima bulan lalu. Sebagian besar perselisihan terjadi di WhatsApp dan selalu seputar pekerjaan.

Andika menduga, pelaku nekat menodongkan senjata api atau senpi ke kepalanya karena dendam, meski ia pun bertanya-tanya di mana letak permasalahannya.

"Mungkin dia dendam, makanya samperin saya ke kantor," tutur dia. 

"Pas saya baru datang (ke halaman kantor), saya belum lihat senpi. Begitu cekcok, tiba-tiba ada senpi di tangannya," ungkap Andika.

Tiba-tiba, saat cekcok terjadi, pelaku menodongkan senpi ke wajahnya. Menurut apa yang diingat korban, GS memegang senpi di tangan kanannya.

"Sudah megang senpi di tangan kanan. Begitu cekcok, tiba-tiba saya ditodong," tutur dia.

Saat mendengar senpi dikokang, Andika langsung kabur ke dalam kantornya.

"Pas dia nodong, saya langsung masuk kantor dan kunci pintu. Pas saya ke lantai dua, dua kali (peluru ditembakkan) pas saya di sana," ungkap dia.

Pada saat yang sama, GS mencoba mengikuti Andika. Namun, karena pintu lantai satu telah dikunci, ia menggedor sampai hancur.

Ditembak dua kali

Andika berhasil kabur ke lantai dua kantornya. Sementara GS menuju ke halaman alih-alih mengikuti Andika, meski pintu lantai satu sudah hancur.

Korban meneriaki GS dan bertanya ada masalah apa sehingga pelaku nekat menodong senpi ke arahnya.

Bukannya menjawab, GS langsung melepas tembakan sebanyak dua kali ke arah korban.

"Dia nembak ke arah saya dua kali, tapi kena kaca. Dia nembak pas ngelihat saya di lantai dua," kata Andika.

Beruntung, korban menghindar saat dua peluru terbang menembus kaca lantai dua kantor Andika.


 



Sumber : Tribunnews


BERITA LAINNYA



Close Ads x