Kompas TV entertainment selebriti

Ustaz Solmed Buka Suara soal Tarif Ceramahnya

Kompas.tv - 5 Februari 2024, 07:18 WIB
ustaz-solmed-buka-suara-soal-tarif-ceramahnya
Ustaz Solmed (Sumber: Instagram/ustad_solmed)
Penulis : Ade Indra Kusuma | Editor : Desy Afrianti

JAKARTA, KOMPAS.TV - Buntut viralnya rumah super mewah milik Ustaz Solmed seharga Rp 80 miliar, publik semakin ingin mencari tahu sumber penghasilannya.

Selain berbisnis, Ustaz Solmed diketahui masih berdakwah. Lalu, berapa tarif ceramah Ustaz Solmed?

Rasa ingin tahu publik itu terwakili ketika Rey Utami coba mengulik Ustaz Solmed saat jadi bintang tamu kanal youtubenya,

"Ditarif enggak Ustaz kalau ceramah?" tanya Rey Utami dalam YouTube Reyben Entertainment, mengutip Wartakotalive, Senin (5/2/2024).

Baca Juga: Lebih dari Sepekan Ditahan Polisi, Begini Kondisi Siskaeee Sekarang

"Saya tidak pernah menarif, tapi yakinlah saya dibayar," kata Ustaz Solmed.

Meski begitu, dia mengaku mendapat bayaran ketika ceramah.

Menurutnya, selama ini dia selalu menyerahkan urusan bayaran kepada pihak yang mengundangnya.

"Jadi misalnya kita mau ada selametan atau apa mau undang atau ceramah sekitar setengah jam lah. Itu gimana?" kata Rey Utami.

Lantas, Ustaz Solmed menjelaskan soal teknis Rey Utami mengundangnya untuk podcast.

"Rey udah ngalamin saat timnya telepon saya kan? 'Ustaz ini buat YouTube-nya Rey. Mau enggak?'. 'Mau'. 'Tapi maaf nih cuma ada segini'. Oh ya sudah," ujarnya.

Dia mengklaim menerapkan prinsip "bijak sana, bijak sini" setiap kali diundang.

Baca Juga: Raffi Ahmad Bantah Dituding Lakukan Tindak Pencucian Uang: Aku Merasa Difitnah

"Ada istilah saya, bijak sana bijak sini. Bijak sana artinya ke pengundang. Kan nanya tuh biasanya, 'Berapa?'. Ya saya tanya balik, 'Maunya berapa?'. Baru bijak sini, 'Oke, deal'," ucapnya.

Baginya, hal ini bukanlah memasang tarif.

"Itu kan bukan menarif. Tapi itu orang berani memberikan sesuatu dan mereka ikhlas. Kalau enggak ikhlas ya enggak jadi, ngapain. Kan ikhlas kan makanya kemudian dia memberikan hadiah kepada saya," ujarnya lagi.

Dia juga tidak merasa menjual ilmu dengan menerima upah ketika ceramah. Upah itu, baginya, bayaran atas rasa capeknya, bukan ilmu yang dibagikan.

"Orang bilang, 'Anda jual ilmu'. No, ilmu terlalu mahal untuk dijualbelikan. Anda bukan bayar ilmu. Anda bayar capek saya saja, dari Jakarta, misal diundang ke mana? kan itu bensin keluar, saya bayar sopir. Nah itu yang Anda bayar," katanya.



Sumber : Kompas TV


BERITA LAINNYA



Close Ads x