Kompas TV entertainment film

Hati Suhita: Kisah Perjodohan dan Kiprah Perempuan dalam Kehidupan Pesantren

Kompas.tv - 22 Mei 2023, 19:21 WIB
hati-suhita-kisah-perjodohan-dan-kiprah-perempuan-dalam-kehidupan-pesantren
Penulis novel Hati Suhita, Khilma Anis (tengah) dan para pemeran film Hati Suhita dalam konferensi pers pemutaran perdana di Jogja City Mall, Sleman, Yogyakarta, Minggu (21/5/2023). (Sumber: Kompas TV/Nadia Intan F.)
Penulis : Nadia Intan Fajarlie | Editor : Edy A. Putra

Tak ada perang mulut antara dua perempuan yang hatinya tertaut pada Gus Birru, namun isak tangis penonton pecah berkali-kali karena larut dalam alur cerita film yang disutradarai oleh Archie Hekagery ini.

Tak ada juga adegan kecelakaan maut atau lupa ingatan yang memisahkan hati pasangan kekasih. Namun penonton tetap bisa merasakan pengorbanan besar seseorang untuk berpisah dengan pujaan hatinya secara sadar.

"Di dalam cerita ini sejujurnya wanita itu wanitapa, berani bertapa. Tetap tenang tapi tetap terhubung dengan Yang Maha Kuasa," jelas Khilma.

Cerita ini, kata dia, disebut-sebut sebagai film tanpa tokoh antagonis, "karena yang antagonis adalah situasinya".

Para Pemain Film Hati Suhita

Khilma mengaku memilih sendiri 95 persen para aktor dan aktris yang memerankan tokoh-tokoh di dalam film yang proses syutingnya selesai pada tahun 2022 itu.

Ia pun mempertimbangkan usulan pembaca Hati Suhita, yang awalnya merupakan tulisan berseri di media sosial Facebook itu.

Alina Suhita akhirnya diperankan oleh Nadya Arina Pramudita, aktris Indonesia yang juga seorang model.

Perempuan yang lahir di Bogor, Jawa Barat itu mengaku mendapat tantangan tersendiri untuk belajar tentang dunia pesantren dan berbahasa Jawa, terutama dengan logat Jawa Timur.

"Saya tidak punya latar belakang pesantren, sehingga itu jadi tantangan baru," kata perempuan kelahiran Oktober 1997 itu.

Nadya mengaku mempelajari peran seorang Ning atau anak perempuan kiai pengasuh pondok pesantren, untuk menjiwai tokoh Alina Suhita. 

Selanjutnya, Gus Birru diperankan oleh Omar Daniel Assegaf, aktor Indonesia berdarah campuran Arab, Jawa, dan Belanda.

Laki-laki yang lahir di Solo/Surakarta, Jawa Tengah itu mengaku bahagia bisa memerankan tokoh Gus Birru di film ini karena sudah pernah membaca cerita Hati Suhita di media sosial saat ia bekerja di sebuah rumah produksi sekitar tahun 2018-2019 silam.

"Tiba-tiba dua atau tiga tahun kemudian mendapat tawaran untuk menjadi Gus Birru pastinya bahagia dan bukan sesuatu yang asing bagi saya, jadi sudah pernah mengenal," ujarnya.

Baca Juga: Profil Molen Kasetra yang Menikah dengan Enzy Storia Hari Ini

Sama seperti Nadya, Omar juga mengaku banyak belajar tentang sifat dan tindakan seorang Gus, anak laki-laki kiai pengasuh pondok pesantren. Ia mengaku banyak belajar dari suami Khilma Anisa, Gus Chazyal Madjda.

Sementara itu, tokoh Rengganis diperankan oleh Anggika Sri Bölsterli, aktris Indonesia keturunan Jawa dan Swiss.

Anggika mengaku awalnya tak minat menjadi tokoh wanita ketiga, namun akhirnya ia menerima peran sebagai Rengganis di film ini karena tokoh tersebut bukanlah pelakor seperti yang ia bayangkan sebelumnya.

"Saat aku tahu di sini nggak ada antagonis dan nggak ada pelakornya, oke aku mau jadi Rengganis, karena di sini sama-sama mengangkat wanita. Kita tidak saling menjatuhkan. Jadi menurut aku, pesan moralnya dalam film ini sangat bagus," jelasnya.

Selain Nadya, Omar, dan Anggika, sejumlah aktor dan aktris juga turut andil dalam pengerjaan film ini, di antaranya Devina Aureel, Ibrahim Risyad, Tutus Thomson, Desy Ratnasari, David Chalik, Slamet Rahardjo, dan banyak lagi.


 



Sumber : Kompas TV


BERITA LAINNYA



Close Ads x