Kronologi Otis Pamutih Meninggal Dunia: Jatuh, Kena Stroke Ringan, hingga Tak Bisa Beraktivitas

JAKARTA, KOMPAS.TV - Kabar duka datang dari pemeran Pak RT di sitkom “Suami Suami Takut Istri”, Otis Pamutih yang meninggal dunia, Rabu (14/12/2022).

Otis Pamutih meninggal dunia sekitar pukul 09.30 WIB tepat di hari ulang tahunnya yang ke-74.

Anak Otis Pamutih, Yudi, menceritakan kronologi sang ayah meninggal dunia usai mengalami stroke menahun. Dia bercerita, sang ayah mengalami stroke usai jatuh.

Baca Juga: Otis Pamutih Meninggal Dunia di Hari Ulang Tahun, Keluarga Sudah Berniat Beri Kejutan

“Sakit empat tahun lebih habis bikin promo, terus jatuh di Bogor dan kena stroke ringan. Kemudian dibawa ke Rumah Sakit Depok, masih bisa jalan,” kata Yudi usai pemakaman di TPU Cipinang Asem kawasan Jakarta Timur, Rabu, seperti dikutip dari Kompas.com.

Yudi mengatakan bahwa pihak keluarga sudah berusaha mengobati stroke yang diderita Otis, mulai dari terapi hingga pengobatan alternatif.

Sayangnya, kondisi Otis tak juga pulih. Yudi bilang, Otis sudah tak bisa melakukan aktivitas dan hanya berbaring di tempat tidur.

Beberapa hari lalu, Yudi yang baru pulang dari Madura, sempat memandikan Otis. Menurutnya, saat itu ayahnya bersikap tenang seperti biasa.

Baca Juga: Pak RT di Sitkom "Suami Suami Takut Istri", Otis Pamutih, Meninggal Dunia, Sudah Lama Idap Stroke

Namun, keesokan harinya, ibu Yudi alias istri Otis mendadak panik lantaran Otis hanya diam saja. Pagi tadi, kondisi Otis semakin memburuk hingga kesulitan bernapas.

“Cuma Ibu panik, biasanya gerak, ini kok diam aja, masih bisa saya tinggal. Tadi pagi habis subuh, Bapak sudah pucat, susah ngapa-ngapain napasnya,” ungkap Yudi.

Otis Pamutih kemudian dinyatakan meninggal dunia sekitar pukul 09.30 WIB.

Baca Juga: Alami Pengapuran Tulang, Nikita Mirzani: Biar Sakit, Aku Tetap ke Persidangan

Otis Pamutih dimakamkan di TPU Cipinang Asem, Kebon Pala, Jakarta Timur, Rabu sore.

Disinggung mengenai sosok sang ayah semasa hidup, Yudi mengatakan bahwa Otis Pamutih merupakan seorang ayah yang tegas dan menjadi panutan.

“Beliau selalu bilang, semuanya butuh proses,” tutup Yudi sembari menangis.