Kompas TV entertainment lifestyle

Benarkah Jerawat Membandel karena Faktor Genetik?

Kompas.tv - 22 April 2022, 07:10 WIB
benarkah-jerawat-membandel-karena-faktor-genetik
Jerawat yang tak kunjung sembuh dianggap muncul karena faktor keturunan. Benarkah?  (Sumber: Freepik)
Penulis : Redaksi Kompas TV | Editor : Hariyanto Kurniawan

Melansir Medical News Today, kulit manusia memiliki pori-pori yang menghubungkan kelenjar minyak di bawah kulit. Folikel menghubungkan kelenjar ke pori-pori. Folikel adalah kantung kecil yang menghasilkan cairan.

Sedangkan, kelenjar menghasilkan cairan berminyak yang disebut sebum. Sebum inilah yang membawa sel-sel kulit mati melalui folikel keluar dari kulit. 

Jerawat tumbuh ketika folikel ini tersumbat, dan minyak menumpuk di bawah kulit. Sel-sel kulit, sebum, dan rambut dapat menggumpal dan menjadi tersumbat. Jerawat mulai berkembang ketika sumbat menjadi rusak.

Propionibacterium acnes (P.acnes) merupakan nama bakteri yang hidup di kulit dan berkontribusi terhadap infeksi jerawat. Penelitian menyarankan bahwa tingkat keparahan dan frekuensi jerawat bergantung pada jenis bakteri. Tidak semua bakteri jerawat memicu jerawat. 

Faktor Hormon

Di antara banyaknya faktor yang menimbulkan jerawat, penyebab utamanya diperkirakan karena peningkatan kadar androgen. Androgen adalah sejenis hormon, yang kadarnya meningkat ketika masa remaja. Pada wanita, akan diubah menjadi estrogen

Meningkatnya kadar androgen, menyebabkan kelenjar minyak di bawah kulit tumbuh. Kelenjar yang membesar menghasilkan banyak sebum. Sebum yang berlebihan dapat merusak dinding sel di pori-pori yang menyebabkan bakteri tumbuh. 

Bagaimana Mengatasinya?

Melansir Mayo Clinic, jerawat ringan dapat diatasi dengan obat bebas, seperti gel, sabun, krim, dan pelembab yang dioleskan ke kulit. Krim dan pelembab paling baik untuk kulit sensitif. Gel berbasis alkohol mengeringkan kulit dan lebih baik untuk kulit berminyak.

Obat jerawat OTC mungkin mengandung bahan aktif berikut: 

    Resorcinol: membantu memecah komedo dan komedo putih. 
    Benzoil peroksida: membunuh bakteri, mempercepat pergantian kulit, dan memperlambat produksi sebum.
    Asam salisilat: membantu pemecahan komedo putih dan membantu mengurangi peradangan dan pembengkakan.
    Retin-A: membantu membuka blokir pori-pori melalui pergantian sel.
    Asam azelaic: memperkuat sel-sel yang melapisi folikel, menghentikan erupsi sebum, dan mengurangi pertumbuhan bakteri. 

Dianjurkan untuk memulai dengan kekuatan terendah, karena beberapa persiapan dapat menyebabkan iritasi kulit, kemerahan, atau terbakar pada penggunaan pertama. Efek samping ini biasanya mereda setelah terus digunakan. Jika tidak reda, langsung temui dokter. 

Topik seputar para perempuan Indonesia dengan berbagai latar belakang dalam merangkul serta mendefinisikan kecantikannya, tayang tiap hari Kamis melalui siniar Semua Bisa Cantik yang bisa diakses melalui tautan berikut https://dik.si/sbc_genetik

(Alifia Riski Monika & Ristiana D Putri)




Sumber : Kompas TV


BERITA LAINNYA



Close Ads x