Kompas TV entertainment film

Awas Spoiler! Ini Kisah Horor Nyata yang Menginspirasi Film The Conjuring 3

Kompas.tv - 3 Juni 2021, 22:33 WIB
awas-spoiler-ini-kisah-horor-nyata-yang-menginspirasi-film-the-conjuring-3
Film The Conjuring 3: The Devil Made Me Do It terinspirasi dari kisah horor nyata. (Sumber: Pixabay)
Penulis : Ahmad Zuhad | Editor : Hariyanto Kurniawan

BROOKFIELD, KOMPAS.TV - The Conjuring 3 telah rilis di beberapa negara. Seperti dua pendahulunya, The Conjuring 3 terinspirasi dari kisah nyata sepasang suami istri peneliti iblis atau demonologis Edward Warren dan Lorraine Warren.

Dua film pendahulu The Conjuring 3 berhasil meraih kepopuleran besar dan sukses di Box Office internasional.

The Conjuring 2 bahkan meraih pendapatan terbesar kedua sepanjang masa dalam jajaran film horor. Film itu hanya kalah dari Exorcist (1973). 

Baca Juga: Kisah-Kisah Horor Nyata yang Diangkat Jadi Film

Sebagian orang mungkin tak mengetahui bahwa seluruh cerita film dalam franchise The Conjuring terinspirasi dari berbagai kisah nyata, termasuk The Conjuring 3.

Cerita horor dalam film The Conjuring 3 ini berasal dari kisah nyata pada 1981 di kota Brookfield, Connecticut, Amerika Serikat.

Seorang pemuda berusia 19 tahun bernama menikam berkali-kali Alan Bono pada 16 Februari 1981.

Foto Arne Cheyenne Johnson di kantor polisi. (Sumber: mirror.co.uk)

Korban tewas satu jam setelah penusukan. Sementara, Johnson tertangkap sekitar 3,1 kilometer dari lokasi pembunuhan.

Pembunuhan ini mengejutkan kota kecil itu. Sebabnya, sudah 193 tahun kota itu tidak menyaksikan pembunuhan.

Tak cuma itu, kasus pembunuhan ini juga menggegerkan Amerika. Beberapa bulan usai tertangkap pelaku mengaku membunuh Bono karena dipengaruhi iblis.

Kasus ini pun terkenal di Amerika sebagai Kasus “Devil Made Me Do It” (Iblis Membuatku Melakukan Pembunuhan), yang juga menjadi judul film The Conjuring 3.

“Pengadilan telah berurusan dengan (kasus menyangkut) keberadaan Tuhan. Sekarang mereka harus berurusan dengan keberadaan Iblis,” ujar Martin Minella, jaksa yang berperan membela Johnson, dilansir dari New York Times edisi 1981.

Pacar Johnson, Edward Warren, dan Lorraine Warren ikut menjadi saksi yang membenarkan pengakuan pelaku.

Baca Juga: 5 Kota Hantu yang Ditinggalkan Penduduknya, Ada di Mana Saja?

Demonologis, Edward dan Lorraine Warren (Sumber: Bettmann Archive via mirror.co.uk)

Saksi pembunuhan itu pun tak lain dua adik perempuan Johnson dan pacarnya yang bernama Deborah Glatzel (26).

Johnson sendiri adalah pemuda sehat dengan badan berotot. Ia tak memiliki rekam jejak kriminal.

Deborah menyebut, Johnson dirasuki iblis saat mencoba membebaskan David, adik laki-laki Deborah, yang kerasukan. Para saksi lain pun mengatakan hal sama.

Pada New York Times, Deborah menunjukkan foto-foto adiknya sebagai bukti ucapannya. 

Sebuah foto memperlihatkan adiknya yang berumur 12 tahun sedang berbaring, sedang Johnson terlihat menyentuhkan kalung salib ke dahi remaja itu.

Foto selanjutnya menunjukkan Johnson menahan David yang meronta-ronta. Kalung salib Johnson terlihat patah dan terjatuh ke lantai.

Deborah mengaku memiliki banyak bukti foto lain dan rekaman yang dibuat sejak beberapa bulan sebelumnya, tepatnya sejak Juli 1980.

Berbagai bukti itu dibuat saat empat pendeta, Edward Warren, Lorraine Warren dan Arne Cheyenne Johnson bekerja sama untuk membantu David yang kerasukan.

“Ia (David) akan menendang, menggigit, meludah, dan memaki dengan kata-kata kotor,” ujar Judy, ibu Deborah.

Baca Juga: Mobil Timnya Masuk Jurang Usai Syuting Horor, Jordi Onsu Sebut Ada Sesuatu di Luar Nalar

Judy mengatakan, David mengaku dicekik tangan yang terlihat. Saat melawan, remaja itu juga dijungkirbalikkan. 

Padahal, tubuh David sangat gemuk, sehingga sulit sekedar melakukan sit-up. Usai pembunuhan, David mengatakan, pelaku pembunuhan tak lain adalah iblis.

“Ia (David) bilang, ia melihat monster itu (iblis) masuk ke tubuh Cheyenne dan monster itulah yang melakukan pembunuhan,” kata Deborah mengutip ucapan adik laki-lakinya itu.

Judy menuturkan, anaknya mulai kerasukan sebulan usai Johnson mulai menumpang di rumah mereka. Ia melihat anak laki-lakinya jatuh dari ranjang karena seseorang mendorongnya. 

Remaja 12 tahun itu juga mengaku baru melihat seorang laki-laki tua berbadan kecil dengan kulit yang tampak terbakar memperingatkannya.

Melansir People.com, David juga menggambarkan laki-laki tua itu memiliki mata hitam besar, wajah tipis dengan tampilan seperti hewan, gigi bergerigi, telinga runcing, bertanduk dan memiliki kuku kuda.

Deborah pun meminta Johnson untuk terus tinggal di rumah mereka agar membantu adiknya. Namun, kondisi David malah makin memburuk.

Mulai muncul banyak memar dan goresan di tubuh David saat tidur. Mereka juga mendengar suara-suara aneh dari loteng.

Tak lama, keluarga Judy menghubungi Edward dan Lorraine Warren. Pasangan itu sempat menyelidiki masalah itu.

Baca Juga: Punya Nyali Besar, Komunitas GPC Hobi Berburu Foto Hantu: Tak Perlu Ritual Klenik

Mereka menyebut, ada 43 iblis yang merasuki David. Mereka pun pernah melapor ke polisi pada Oktober 1980 bahwa rumah keluarga Glatzel adalah sarang setan. 

Edward dan Lorrain Warren memperkirakan akan ada kejadian kekerasan di rumah itu. Ternyata, perkiraan mereka itu terbukti beberapa bulan kemudian.

Bagaimanapun, Johnson tetap terbukti bersalah. Ia divonis 10-20 tahun penjara, tetapi hanya menjalani hukuman selama 5 tahun.




Sumber : Kompas TV


BERITA LAINNYA



Close Ads x