Kompas TV ekonomi ekonomi dan bisnis

Stok Gula di Ritel Modern Kosong, Kemendag Sebut karena Harga Internasional Sedang Tinggi

Kompas.tv - 20 April 2024, 23:20 WIB
stok-gula-di-ritel-modern-kosong-kemendag-sebut-karena-harga-internasional-sedang-tinggi
Ilustrasi. Masyarakat di sejumlah daerah tengah kesulitan membeli gula pasir di ritel modern karena stoknya kosong. (Sumber: Pixabay.com)
Penulis : Dina Karina | Editor : Edy A. Putra

Namun, dia menegaskan, ketersediaan stok gula di dalam negeri masih relatif aman, apalagi pada Mei 2024 sudah memasuki musim giling tebu.

Berdasarkan catatan Kemendag, stok gula di BUMN dan swasta lebih dari 330.000 ton. Isy menyebut jumlah tersebut cukup untuk satu bulan.

Baca Juga: KAI Daop 2 Tegaskan Taksi Online dan Konvensional Boleh Masuk Area Stasiun Bandung

"Ketahanan stok itu kan 1,5 bulan, hampir dua bulan. Jadi cukuplah itu stoknya," ucapnya.

Sebelumnya, Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) Arief Prasetyo Adi mengatakan pihaknya telah menetapkan kebijakan relaksasi harga acuan pemerintah (HAP) gula menjadi Rp17.500 per kilogram (kg) hingga 31 Mei 2024.

"(Harga acuan pemerintah) kan kita sudah berikan relaksasi Rp17.500 sampai 31 Mei 2024,“ kata Arief di Jakarta, Kamis (18/4).

Dia menyampaikan penetapan relaksasi kenaikan HAP gula melalui Rapat Koordinasi Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) Gula Konsumsi lintas kementerian/lembaga. Kebijakan tersebut diberlakukan sejak 5 April hingga 31 Mei 2024.

Baca Juga: OJK Cabut Izin Usaha BPRS Saka Dana Mulia di Kudus, LPS Siapkan Pembayaran Jaminan Simpanan Nasabah

Menurut Arief, kebijakan relaksasi HAP gula diberlakukan karena memang harga komoditas tersebut secara global cukup tinggi.

Dia menilai tingginya harga gula saat ini merupakan momentum yang tepat untuk meningkatkan produksi dalam negeri.


 




Sumber : Kompas.tv, Antara


BERITA LAINNYA



Close Ads x