Kompas TV ekonomi ekonomi dan bisnis

Jokowi Akui Ada Kebocoran Pupuk Subsidi, Dinikmati yang Bukan Petani

Kompas.tv - 3 Januari 2024, 14:54 WIB
jokowi-akui-ada-kebocoran-pupuk-subsidi-dinikmati-yang-bukan-petani
Presiden Jokowi saat meninjau panen raya di Subang, Jawa Barat, Minggu (8/10/2023). (Sumber: Antara/SIGID KURNIAWAN)
Penulis : Dina Karina | Editor : Edy A. Putra

BANYUMAS, KOMPAS.TV - Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengakui ada pupuk subsidi yang bocor dan dinikmati oleh pihak yang bukan petani. Oleh karena itu, pemerintah akan terus mengawasi penyaluran pupuk subsidi agar tak disalahgunakan. 

Hal ini disampaikan Jokowi usai menanam padi di Kalibogor, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, Rabu (3/1/2024). Jokowi juga mendengar keluhan petani soal harga jual pupuk subsidi yang mahal. 

“Itu harus dikontrol terus, distributor, pengecer, dikontrol jangan sampai pupuk subsidi dijual ke tempat yang bukan petani. Memang ada kebocoran seperti itu, tapi semuanya akan diawasi dan dikontrol," kata Jokowi, dikutip dari tayangan YouTube Sekretariat Presiden.

Baca Juga: Jokowi Sebut Kenaikan Harga Beras Tak Setinggi di Negara Lain, tapi Jadi Penyumbang Inflasi 2023

Untuk menjamin pasokan pupuk subsidi, pemerintah telah menugaskan BUMN PT Pupuk Indonesia untuk menyediakan 1,7 juta ton pupuk untuk persiapan masa panen awal tahun ini. 

Jokowi juga menjamin petani akan lebih mudah membeli pupuk subsidi, yakni hanya dengan KTP. 

“Kemarin saya sudah sampaikan pembelian pupuk tak mesti pakai kartu tani bisa pakai KTP,” ujar Jokowi. 

Tahun ini, kata dia, pemerintah menambah alokasi anggaran untuk pupuk subsidi sebesar Rp14 triliun. Semua itu dilakukan untuk mendongkrak produksi beras pada masa panen Maret hingga April 2024.

Baca Juga: Jokowi Sebut 37 Jembatan Callender Hamilton di Pulau Jawa Harus Diperbaiki

"Saya ingin memastikan bahwa di awal Januari ini mulai menanam semuanya, karena hujan sudah turun, kebutuhan air sudah tercukupi dari hujan," tuturnya. 

Presiden Jokowi mengatakan sektor pertanian Indonesia harus menggenjot capaian produksi beras pada Maret-April 2024, melalui proses tanam yang dimulai sejak Desember 2023 pada lahan sawah seluas 1,4 juta hektare, Januari 2024 di lahan 1,7 juta hektare, kemudian pada Februari 1,4 juta hektare.

Dalam kesempatan itu, Presiden Jokowi juga mengatakan tidak ada keluhan seputar bahan bakar solar untuk kebutuhan traktor untuk membajak sawah.

Baca Juga: BPS: Inflasi Tahun 2023 2,61%, Terendah dalam 20 Tahun Terakhir

Terkait keluhan seputar sumbatan sedimentasi pada sarana irigasi sawah di area pertanian di Banyumas, mantan Wali Kota Solo itu telah memerintahkan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) untuk mengatasi kendala itu.

"Tadi juga ada keluhan urusan irigasi yang sedimennya sudah tinggi di bendungannya. Nanti akan dikerjakan oleh Pak Menteri PU secepatnya," sebutnya.


 



Sumber : Kompas TV


BERITA LAINNYA



Close Ads x