Kompas TV ekonomi ekonomi dan bisnis

Bahlil Buka Media Center Indonesia Maju: Urusan Capres tapi Serangannya ke Pemerintah

Kompas.tv - 5 Desember 2023, 10:17 WIB
bahlil-buka-media-center-indonesia-maju-urusan-capres-tapi-serangannya-ke-pemerintah
Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia meresmikan pembukaan pusat pemberitaan Media Center Indonesia Maju. (Sumber: Instagram @bahlillahadalia)
Penulis : Dina Karina | Editor : Iman Firdaus

JAKARTA, KOMPAS.TV- Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia meresmikan pembukaan pusat pemberitaan Media Center Indonesia Maju. 

Bahlil mengatakan media center ini adalah layanan pemerintah untuk mengklarifikasi beredarnya isu atau informasi yang tidak benar terkait perekonomian negara.

"Sekarang kan banyak juga serangan ke pemerintah. Urusan capres tapi serangannya ke pemerintah. Nah kami harus bisa menampilkan klarifikasi," kata Bahlil saat acara peresmian di kawasan Menteng, Jakarta Pusat, Senin (4/12/2023). 

Bahlil menyebut pemerintah perlu untuk mengklarifikasi setiap informasi terkait pembangunan, investasi, dan perekonomian untuk menjaga iklim investasi. 

"Salah satu stabilitas itu bisa dipicu stabil atau tidak tergantung dengan informasi dan data," ucapnya.

Baca Juga: Bahlil Jawab Kritik Kubu Anies-Imin soal IKN: Mungkin Ganggu Pasangan Amin

Di media center ini, Kementerian Investasi akan menyiapkan narasumber yang dibutuhkan oleh pers untuk menjelaskan terkait isu-isu perekonomian yang tengah beredat di publik. 

"Contoh katakanlah sekarang ada salah satu tim dari pasangan capres yang bilang bahwa IKN mau dipindahkan, nah itu bisa ditanya di situ juga. Nanti kita hadirkan Kementerian PU, kita hadirkan Bappenas untuk bisa meluruskan," ujarnya. 

Ia menegaskan media center ini tidak akan digunakan untuk kepentingan politik. Seperti diketahui, Bahlil adalah pendukung paslon nomor urut 2 Prabowo-Gibran. 

Namun sebagai Menteri Investasi/Kepala BKPM, Bahlil memang bertugas mengawal investasi dan mengejar target dana dari investor yang ditetapkan Presiden Jokowi. 

Baca Juga: Jokowi: Jika Tak Ada Sertifikat Elektronik, Perlu 160 Tahun agar Semua Tanah Bersertifikat



Sumber :


BERITA LAINNYA



Close Ads x