Kompas TV ekonomi ekonomi dan bisnis

Indonesia Belum Pasti jadi Anggota BRICS, Jokowi: Kita Tidak Ingin Tergesa-gesa

Kompas.tv - 25 Agustus 2023, 08:59 WIB
indonesia-belum-pasti-jadi-anggota-brics-jokowi-kita-tidak-ingin-tergesa-gesa
Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) menyatakan, Indonesia masih akan mengkaji serta memempertimbangkan keikutsertaannya untuk menjadi anggota BRICS. (Sumber: Setkab.go.id)
Penulis : Dina Karina | Editor : Desy Afrianti

JOHANNESBURG, KOMPAS.TV- Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) menyatakan, Indonesia masih akan mengkaji serta memempertimbangkan keikutsertaannya untuk menjadi anggota BRICS. 

Hal tersebut disampaikan oleh Presiden dalam keterangannya usai menghadiri Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) BRICS ke-15 yang digelar di Sandton Convention Center, Johannesburg, Republik Afrika Selatan, pada Kamis (24/08/2023).

“Kita ingin mengkaji terlebih dahulu, mengkalkulasi terlebih dahulu, kita tidak ingin tergesa-gesa,” kata Jokowi dikutip dari keterangan resmi Sekretariat Kabinet, Jumat (25/8). 

Baca Juga: KTT BRICS di Afsel: Aliansi Ekonomi Berisi Rusia hingga China, Dihadiri Presiden Jokowi

Meski belum memutuskan untuk gabung BRICS atau tidak, Jokowi menegaskan hubungan Indonesia dengan para anggota BRICS sangat baik, khususnya dalam bidang ekonomi.

“Hubungan kita dengan kelima anggota BRICS juga sangat baik dan terutama di bidang ekonomi,” ujarnya. 

Jokowi menjelaskan, salah satu proses yang harus dilalui untuk menjadi anggota baru BRICS adalah dengan menyampaikan surat expression of interest. Hingga saat ini, Indonesia belum menyampaikan surat tersebut.

Baca Juga: Menkeu dan Menkes se-ASEAN Sepakat Perluas Penggunaan Dana Pandemi, Bukan Cuma untuk Covid-19

“Untuk menjadi anggota baru dari BRICS suatu negara harus menyampaikan surat expression of interest, semua harus menyampaikan surat itu, dan sampai saat ini memang Indonesia belum menyampaikan surat tersebut,” ucapnya. 

Mengutip pemberitaan Kompas.tv sebelumnya, Direktur Center of Economic and Law Studies (Celios) Bhima Yudhistira meminta pemerintah berhati-hati jika ingin bergabung ke BRICS. 

Menurutnya, ada beberapa hal yang perlu dicermati. Indonesia akan dianggap pro China-Rusia dan ini cukup problematis, karena ada konsekuensi juga terhadap renggangnya hubungan ekonomi investasi dengan negara barat. 



Sumber :


BERITA LAINNYA



Close Ads x