Kompas TV ekonomi ekonomi dan bisnis

Belanja Negara Rp3.304 T di Tahun 2024, Defisit Anggaran Jadi 2,29 Persen terhadap PDB

Kompas.tv - 16 Agustus 2023, 21:35 WIB
belanja-negara-rp3-304-t-di-tahun-2024-defisit-anggaran-jadi-2-29-persen-terhadap-pdb
Presiden Jokowi bersama Ketua DPR Puan Maharani dan Ketua DPD La Nyala Mattalitti di Gedung DPR, Rabu (16/8/2023). (Sumber: BPMI Setpres)
Penulis : Dina Karina | Editor : Vyara Lestari

“Pemulihan ekonomi yang cepat dan kuat telah membawa Indonesia naik kelas, masuk kembali ke dalam kelompok negara berpendapatan menengah atas di tahun 2022,” tutur mantan Wali Kota Solo itu. 

Menurut Jokowi, Indonesia merupakan salah satu dari sedikit negara dengan pemulihan ekonomi yang cepat dan konsisten pascapandemi Covid-19. Pertumbuhan ekonomi Indonesia selama tujuh kuartal terakhir, sejak akhir 2021, secara konsisten berada di atas 5 persen.

“Pemulihan ekonomi Indonesia terus berlanjut. Semester I 2023, ekonomi nasional tumbuh 5,1 persen. Inflasi Indonesia juga semakin terkendali dan mencapai 3,1 persen sampai dengan Juli 2023,” terangnya. 

Sementara tingkat pengangguran berhasil diturunkan dari 6,26 persen pada Februari 2021 menjadi 5,45 persen pada Februari 2023. Kemudian tingkat kemiskinan juga terus menurun hingga menjadi 9,36 persen pada Maret 2023. 

Baca Juga: Anggaran Pendidikan Rp660,8 T di 2024, Prioritas untuk Tingkatkan Kompetensi Guru-Tenaga Pendidikan

Begitu juga dengan kemiskinan ekstrem yang turun dari 2,04 persen pada Maret 2022 menjadi 1,12 persen pada Maret 2023.


Jokowi melanjutkan, kebijakan fiskal Indonesia juga termasuk salah satu yang paling efektif dalam menangani pandemi dan menjaga pertumbuhan ekonomi. 

Rasio utang terhadap produk domestik bruto (PDB) Indonesia juga lebih rendah dibandingkan sejumlah negara, seperti Malaysia yang sebesar 66,3 persen, Tiongkok 77,1 persen, dan India 83,1 persen.

“Defisit fiskal Indonesia sudah kembali di bawah 3 persen PDB, satu tahun lebih cepat dari rencana awal. Rasio utang Indonesia juga salah satu yang paling rendah di antara kelompok negara G20 dan ASEAN, bahkan sudah menurun dari 40,7 persen PDB di tahun 2021 menjadi 37,8 persen per Juli 2023,” jelasnya. 

 

 




Sumber : Kompas TV


BERITA LAINNYA



Close Ads x