Kompas TV ekonomi keuangan

5 Strategi Jangka Menengah Presiden Jokowi di Arsitektur APBN 2024 Inklusif Berkelanjutan

Kompas.tv - 16 Agustus 2023, 18:44 WIB
5-strategi-jangka-menengah-presiden-jokowi-di-arsitektur-apbn-2024-inklusif-berkelanjutan
Presiden RI Jokowi pada Penyampaian Keterangan Pemerintah Atas RUU APBN Tahun Anggaran 2024 Beserta Nota Keuangannya, di Depan Sidang Paripurna DPR RI dalam rangka HUT Ke-78 Proklamasi Kemerdekaan RI, di Ruang Rapat Paripurna, Gedung Nusantara MPR/DPR/DPD RI, Senayan, Jakarta, Rabu (16/08/2023). (Sumber: BPMI Setpres )
Penulis : Johannes Mangihot | Editor : Hariyanto Kurniawan

JAKARTA, KOMPAS.TV - Presiden Joko Widodo membuat lima strategi jangka menengah dalam arsitektur APBN tahun 2024 mendatang. 

Presiden Jokowi menyatakan APBN  2024 didesain menjawab tantangan yanga ada sekaligus di masa yang akan datang. 

Untuk itu jugalah kebijakan APBN 2024 diarahkan mempercepat transformasi ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan. 

Dalam strategi jangka pendek difokuskan mempercepat penghapusan kemiskinan ekstrem, penurunan prevalensi stunting, pengendalian inflasi, dan peningkatan investasi.

Kemudian strategi jangka menengah difokuskan pada lima agenda. Pertama mewujudkan SDM unggul yang produktif, inovatif, dan berdaya saing melalui peningkatan kualitas pendidikan dan sistem kesehatan, serta reformasi sistem perlindungan sosial. Termasuk penguatan dan perlindungan pekerja migran Indonesia.

Baca Juga: Surya Paloh Tanggapi Pidato 'Pak Lurah' Jokowi di Sidang Tahunan MPR

Untuk mewujudkan SDM unggul, berintegritas, dan berdaya saing, disiapkan anggaran pendidikan sebesar Rp660,8 triliun atau 20 persen dari APBN. 

Anggaran kesehatan direncanakan sebesar Rp186,4 triliun atau 5,6 persen dari APBN serta anggaran perlindungan sosial dialokasikan sebesar Rp493,5 triliun.

Strategi jangka menegah kedua yakni akselerasi pembangunan infrastruktur pendukung transformasi ekonomi, khususnya infrastruktur di bidang energi, pangan, konektivitas, serta Teknologi Informasi dan Komunikasi. 

Untuk mendorong produktivitas, mobilitas dan konektivitas, serta pemerataan yang berkeadilan, anggaran infrastruktur dialokasikan sebesar Rp422,7 triliun.

"Di bidang ketahanan pangan dialokasikan sebesar Rp108,8 triliun," ujar Presiden Jokowi saat pidato di gedung DPR/MPR, Rabu (16/8/2023).

Baca Juga: Misbakhun Berharap RAPBN Terakhir Jokowi Ada Terobosan Baru dan Inovatif Jawab Tantangan Ekonomi

Strategi jangka menengah ketiga, yakni pemantapan implementasi reformasi birokrasi dan simplifikasi regulasi. 

Presiden dalam agenda ini telah mengusulkan dalam RAPBN 2024 adanya perbaikan penghasilan berupa kenaikan gaji untuk ASN Pusat dan daerah/TNI/Polri sebesar 8 persen dan kenaikan untuk pensiunan sebesar 12 persen. 

Usulan kenaikan gaji ASN dan pensiunan ini diharapkan akan meningkatkan kinerja serta mengakselerasi transformasi ekonomi dan pembangunan nasional.

Strategi keempat yakni meningkatkan aktivitas ekonomi yang bernilai tambah tinggi, melalui hilirisasi sumber daya alam. Strategi jangka menengah terakhir yakni mendorong pengembangan ekonomi hijau.

Presiden Jokowi juga menjelaskan untuk menutup anggaran strategi jangka menengah, pendapatan negara direncanakan sebesar Rp2.781,3 triliun.

Baca Juga: Pertumbuhan Ekonomi 2024 Ditargetkan 5,2 Persen, Jokowi: Situasi Damai Pemilu-Pilkada Harus Terwujud

Terdiri dari penerimaan perpajakan Rp2.307,9 triliun dan Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) sebesar Rp473,0 triliun serta hibah sebesar Rp0,4 triliun. 

Belanja negara dialokasikan sebesar Rp3.304,1 triliun yang terdiri dari belanja pemerintah pusat sebesar Rp2.446,5 triliun dan transfer ke daerah sebesar Rp857,6 triliun. 

"Keseimbangan primer negatif Rp25,5 triliun didorong bergerak menuju positif. Defisit anggaran sebesar 2,29 persen PDB atau sebesar Rp522,8 triliun," ujar presiden Jokowi. 


 




Sumber : Kompas TV


BERITA LAINNYA



Close Ads x