Kompas TV ekonomi keuangan

Marak Penipuan Money Game, Waspadai Berbagai Modusnya

Kompas.tv - 3 Agustus 2023, 20:03 WIB
marak-penipuan-money-game-waspadai-berbagai-modusnya
Ilustrasi. Penipuan money game marak di masyarakat. (Sumber: Freepik)
Penulis : Rizky L Pratama | Editor : Hariyanto Kurniawan

JAKARTA, KOMPAS.TV - Maraknya penipuan dalam bentuk money game menjadi perhatian serius bagi masyarakat. Berbagai modus penipuan yang semakin canggih dan meresahkan telah menimbulkan kerugian finansial yang cukup besar. 

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) telah mengingatkan masyarakat untuk waspada terhadap modus dan aktivitas legal yang terkait dengan permainan uang atau money game.

Menurut Kepala Departemen Pelindungan Konsumen OJK, Rudy Agus P. Raharjo, beberapa modus yang tengah menjadi tren dalam money game meliputi binary option, robot trading, dan aset kripto.

"Yang lagi tren juga, ini sebenarnya semua terkait dengan pengawasan yang dilakukan Bappebti (Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi) kaitan dengan binary option, robot trading, dan juga aset kripto," kata dia dalam Webinar Waspada Modus Penipuan Gaya Baru, dikutip dari Kompas.com, Kamis (3/8/2023).

Ketiga modus yang disebutkan di atas terkait dengan money game. Dalam money game, terdapat beberapa skema, salah satunya adalah skema mendapatkan komisi dari pencarian member baru. 

Umumnya, money game tidak melibatkan penjualan barang, melainkan menggunakan skema yang menetapkan misi tertentu yang harus dilakukan oleh konsumen.

Salah satu modus lain yang digunakan dalam money game adalah donasi yang digunakan untuk trading forex. 

Selain itu, modus "like and share" postingan di media sosial juga pernah terdeteksi dalam skema money game

Selanjutnya, terdapat money game dengan modus tebak skor pertandingan bola, di mana pelaku sering menawarkan jaminan uang kembali jika tebakan tersebut salah. 

Ada juga money game yang menawarkan pembelian paket produk fiktif dengan imbal hasil tetap yang tinggi, seperti pada produk ternak hewan atau alat pembangkit listrik.

Baca Juga: Harga Bitcoin Terus Naik Hampir 80% pada Semester I 2023, Bisakah Capai Harga Rp900 Juta per Keping?

Semua modus ini perlu diwaspadai untuk melindungi diri dari potensi penipuan dan kerugian finansial.

Dalam upaya melindungi diri dan orang lain, penting bagi kita semua untuk waspada terhadap berbagai cara penipuan yang dapat mengancam kestabilan keuangan dan kesejahteraan kita.

Berikut penjelasan mengenai modus money game seperti binary option, robot trading dan aset kripto.

Binary Option

Binary option adalah instrumen keuangan yang memungkinkan seseorang untuk memprediksi pergerakan harga dari suatu aset dalam jangka waktu tertentu. 

Biasanya, dalam binary option, Anda harus memilih apakah harga aset akan naik atau turun dalam periode waktu yang telah ditentukan sebelumnya.

Jika prediksi Anda benar saat waktu berakhir, Anda akan mendapatkan keuntungan tetap, biasanya dalam bentuk persentase dari jumlah yang Anda investasikan. 

Namun, jika prediksi Anda salah, Anda akan kehilangan seluruh jumlah investasi Anda atau sebagian dari jumlah tersebut, tergantung pada peraturan platform binary option yang Anda gunakan.

Binary option memiliki tingkat risiko yang tinggi dan sering dianggap lebih sebagai permainan spekulasi daripada investasi jangka panjang. Karena itu, penting untuk memahami risiko yang terlibat dan mempertimbangkan dengan hati-hati sebelum terlibat dalam trading binary option

Selain itu, perlu dicatat bahwa binary option tidak diatur dengan ketat seperti pasar keuangan lainnya, sehingga ada potensi risiko penipuan dari platform atau broker yang tidak tepercaya.

Modus ini biasanya ditawarkan di Indonesia melalui pialang berjangka luar negeri yang tidak memiliki izin di Indonesia.

Baca Juga: Ada yang Bunuh Diri, Mengapa Banyak yang Tertipu Penipuan Berkedok Investasi Binary Option? (2)

Robot Trading

Robot trading bisa menjadi salah satu modus penipuan dalam dunia perdagangan keuangan, terutama dalam pasar forex dan cryptocurrency. 

Robot trading adalah program komputer yang secara otomatis melakukan eksekusi perdagangan berdasarkan algoritma dan aturan tertentu.

Dalam modus penipuan robot trading, pelaku akan menawarkan robot trading yang dijanjikan dapat menghasilkan keuntungan besar secara otomatis tanpa intervensi manusia. 

Mereka sering mengeklaim bahwa robot trading mereka memiliki tingkat keberhasilan yang luar biasa tinggi.

Namun, kenyataannya, banyak robot trading penipuan tidak dapat memberikan hasil yang dijanjikan. Pelaku dapat memanipulasi data atau menunjukkan hasil palsu untuk menarik minat calon korban.

Setelah calon korban tertarik, mereka akan diminta untuk membayar biaya langganan atau biaya lainnya untuk menggunakan robot trading tersebut.

Setelah pembayaran dilakukan, robot trading tersebut kemungkinan tidak akan memberikan hasil yang diharapkan atau bahkan tidak berfungsi sama sekali. 

Sebagai akibatnya, korban kehilangan uang yang diinvestasikan, dan pelaku mendapatkan keuntungan dari biaya yang telah dibayar.

Baca Juga: [FULL] Kenapa Masih Banyak Orang Tertipu dengan Robot Trading? | Sasaran

Aset Kripto

Aset kripto adalah bentuk aset digital atau mata uang digital yang menggunakan teknologi kriptografi untuk mengamankan transaksi dan mengontrol pembuatan unit baru. 

Salah satu contoh aset kripto yang paling terkenal adalah Bitcoin, namun ada banyak aset kripto lainnya yang dikenal sebagai altcoin.

Aset kripto dibangun di atas teknologi blockchain, yaitu ledger terdesentralisasi yang mencatat semua transaksi dan kepemilikan aset kripto secara publik dan tepercaya.

Blockchain memungkinkan para pengguna untuk mentransfer aset kripto secara langsung tanpa perlu melalui perantara seperti bank.

Salah satu ciri khas aset kripto adalah volatilitasnya yang tinggi, yang berarti nilainya dapat mengalami fluktuasi besar dalam waktu singkat. 

Hal ini membuatnya menarik bagi para trader untuk mencari peluang keuntungan, tetapi juga menyiratkan risiko tinggi bagi mereka yang berinvestasi.

Aset kripto juga telah menarik minat sebagai alat investasi, sebagai sarana pembayaran di beberapa tempat, serta sebagai sumber inovasi teknologi dalam berbagai industri. 

Namun di Indonesia, aset kripto bukan merupakan alat pembayaran.

Maka dari itu, penting untuk diingat bahwa aset kripto juga dapat menghadirkan risiko, seperti keamanan dan peraturan yang belum mapan. 

Baca Juga: Diduga Permasalahan Utang, Influencer Kripto Ditemukan Tewas Termutilasi di Dalam Koper


 




Sumber : Kompas TV


BERITA LAINNYA



Close Ads x