Kompas TV ekonomi keuangan

Tren Pertumbuhan Ekonomi di Sejumlah Negara Anjlok, Bagaimana dengan Indonesia?

Kompas.tv - 26 Juni 2023, 16:07 WIB
tren-pertumbuhan-ekonomi-di-sejumlah-negara-anjlok-bagaimana-dengan-indonesia
Foto arsip. Menteri Keuangan Sri Mulyani menyebut tren pertumbuhan ekonomi Indonesia termasuk kuat. (Sumber: Instagram @smindrawati)
Penulis : Fiqih Rahmawati | Editor : Edy A. Putra

JAKARTA, KOMPAS.TV - Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani mengatakan tren pertumbuhan ekonomi di sejumlah negara anjlok, terhitung dari kuartal 1 2022 hingga kuartal 1 2023.

Misalnya, kata Menkeu, Vietnam yang pertumbuhan ekonominya sempat naik hingga 12,7 persen di kuartal 3 2022, anjlok secara signifikan menjadi 5,9 persen di kuartal 2 2022, dan turun lagi hingga 3,3 persen di kuartal 1 2023.

Kemudian pertumbuhan ekonomi Malaysia yang juga sempat naik 14,1 persen di kuartal 3 2022, anjlok menjadi 6,3 persen di kuartal 2 2022, dan turun lagi hingga 5,6 persen di kuartal 1 2023.

Baca Juga: Sri Mulyani: APBN Mei 2023 Surplus Rp204,3 Triliun!

Bagaimana dengan Indonesia?

Sri Mulyani mengatakan tren pertumbuhan ekonomi Indonesia terbilang cukup stabil di angka 5 persen dari kuartal 4 2022 hingga kuartal 1 2023.

“Tren pertumbuhan ekonomi di seluruh dunia memang beragam. Indonesia termasuk negara yang memiliki pertumbuhan terkuat dan persisten tinggi,” katanya dalam konferensi pers APBN Kita, Senin (26/6/2023).

“Indonesia terus-menerus mempertahankan pertumbuhan di atas 5 persen dalam enam kuartal terakhir. Di negara lain mungkin bagus, kemudian mengalami kemerosotan yang cukup tajam pada 2023 ini,” sambungnya.

Baca Juga: Sri Mulyani Teken Aturan Baru Rumah Subsidi, Gaji UMR Tetap Bisa Punya Rumah

Bendahara Negara itu mengatakan banyak negara tidak mampu bertahan dalam menghadapi tekanan pelemahan ekonomi dan gejolak ekonomi global.

Hal ini dikonfirmasi lagi dengan Purchasing Managers' Index (PMI) global yang masih berada di zona kontraksi.

Mayoritas negara di dunia atau 62 persen, kata Sri Mulyani, masih berada di zona kontraksi, seperti Amerika Serikat, Kanada, hingga Brasil.

Baca Juga: Alasan Sri Mulyani Belum Bayar Utang ke Jusuf Hamka: Ada Nama Tutut dan Kasus BLBI

Sedangkan 14 persen negara berada di zona ekspansi, termasuk Indonesia, Thailand, dan Meksiko.

Adapun negara-negara yang berada di zona ekspansi-akselerasi, kata Menkeu, sebanyak 24 persen, seperti India, Filipina, Rusia, dan Jepang.

“Negara yang ada di zona ekspansi artinya di atas 50 (poin), hanya 14 persen, termasuk Indonesia,” tutur Sri Mulyani.


 



Sumber : Kompas TV


BERITA LAINNYA



Close Ads x