Kompas TV ekonomi ekonomi dan bisnis

Erick Thohir Sebut InJourney Tak Merugi: Keuangan Sehat

Kompas.tv - 17 Juni 2023, 20:00 WIB
erick-thohir-sebut-injourney-tak-merugi-keuangan-sehat
Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mengusulkan kepada Komisi VI DPR RI, agar 8 BUMN mendapat Penyertaan Modal Negara (PMN) tunai dengan total Rp57,96 triliun dan PMN non tunai sebesar Rp673,36 miliar pada 2024. (Sumber: Antara)
Penulis : Rizky L Pratama | Editor : Hariyanto Kurniawan

Hal tersebut diungkapkan Direktur Utama (Dirut) InJourney, Dony Oskaria, saat menjalani rapat bersama Komisi VI DPR RI, Rabu (14/6/2023) kemarin.

Dony mengatakan, utang tersebut kemudian menjadi beban Indonesia Tourism Development Corporation (ITDC), sehingga butuh bantuan negara melalui Penyertaan Modal Negara (PMN) untuk menyelesaikan kewajiban pembayaran.

"Ini yang menjadi persoalan di ITDC. Di samping itu ITDC juga mendapatkan beban untuk penyelenggaraan MotoGP tahun 2022. Ini menjadi beban yang sampai saat ini menjadi tanggungan daripada ITDC," kata Dony dikutip dari kanal YouTube Komisi VI DPR RI.

"Di dalam proses ini, atas dasar ini kami mengajukan proses permintaan PMN (Penyertaan Modal Negara) untuk penyelesaian Mandalika, ini adalah penyelesaian kewajiban yang tertinggal daripada Mandalika, itu sebesar 1 triliun 50 miliar rupiah (Rp1,05 triliun)," jelasnya.

Lebih lanjut, Donny mengatakan pengajuan PMN ini dilakukan karena pihaknya tak bisa menyelesaikan utang short term liabilities yang ditinggalkan guna pembangunan Grand Stand, VIP Village dan modal kerja penyelenggaraan event.

Utang short term liabilities itu sejumlah Rp1,2 triliun. Selain itu, proyek pengembangan kawasan Mandalika juga punya utang long term liabilities sebesar Rp3,4 triliun sehingga totalnya mencapai Rp4,6 triliun.

"Itu waktu kita mengambil alih Mandalika itu posisinya adalah mereka mempunyai short term liabilities Rp1,2 triliun. Mereka mempunyai long term liabilities Rp3,4 triliun. Dengan sumber implement capacity hanya dari Nusa Dua," ujarnya.

"Terus terang saya tidak bisa menyelesaikan yang short term liabilities ini, di mana isi di dalamnya adalah pembangunan Grand Stand, VIP village, sama kebutuhan modal kerja waktu penyelenggaraan event, yaitu Rp1,2 triliun," ungkap Dony.

Nantinya, untuk menyelesaikan kewajiban jangka panjang, Donny menuturkan pihaknya akan menuntaskan hal itu melalui berbagai program yang telah disiapkan.

Salah satunya adalah memangkas biaya pengeluaran dengan menghapus event World Superbike (WSBK) dari Sirkut Mandalika yang ternyata mencetak kerugian mencapai Rp100 miliar. 

Baca Juga: Erick Thohir Angkat Bicara Soal Proyek Sirkuit Mandalika Disebut Pikul Utang Rp4,6 T


 




Sumber : Tribunnews


BERITA LAINNYA



Close Ads x