Kompas TV ekonomi ekonomi dan bisnis

Harga Telur Masih Tinggi Tembus Rp42.000, Mendag Tambah Stok Indukan Ayam Petelur

Kompas.tv - 16 Juni 2023, 11:23 WIB
harga-telur-masih-tinggi-tembus-rp42-000-mendag-tambah-stok-indukan-ayam-petelur
Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan menyampaikan, pemerintah telah menambah jumlah indukan ayam petelur agar bisa memproduksi telur lebih banyak. Sehingga harga telur akan turun secara bertahap. (Sumber: PEXELS/KLAUS NIELSEN via Kompas.com)
Penulis : Dina Karina | Editor : Desy Afrianti

Pertama, kenaikan harga disebabkan adanya kelangkaan bahan baku pakan ternak, khususnya ayam petelur. Kondisi itu menyebabkan harga pakan ayam yang tinggi mencapai Rp8.500 sampai Rp8.700 per kilogram.

Menurut Whisnu, tingginya harga pakan merupakan refleksi dari harga bahan baku pakan, sehingga menyebabkan tidak semua peternak ayam petelur dapat membeli pakan ternak.

"Sebagian peternak ayam petelur memilih untuk tutup dan peternak ayam petelur yang sanggup membeli pakan akan menaikkan biaya produksinya," kata Whisnu beberapa waktu lalu. 

Kedua, biaya transportasi atau angkutan distribusi telur dari daerah penghasil telur ke daerah yang belum memiliki kemampuan mencukupi kebutuhan telur cukup mahal.

Baca Juga: Kekeringan Akibat El Nino Mengancam Dari Juli-Desember, RI Siap Impor 1 Juta Ton Beras dari India

"Beberapa daerah belum bisa mencukupi kebutuhan telur ayam ras di daerahnya, sehingga masih supply dari daerah lain," ujarnya.

Ketiga, permintaan kebutuhan masyarakat akan telur ayam ras cukup tinggi, salah satunya untuk program pencegahan stunting yang dilakukan Pemerintah.

"Adanya bantuan sosial dan kebijakan dari Badan Pangan terkait stunting," ucapnya. 

Satgas Pangan Polri pun terus berupaya mencari solusi untuk mengendalikan harga serta ketersediaan telur ayam ras di masyarakat.


 

Solusi tersebut antara lain berkoordinasi dengan Direktorat Jenderal Perdagangan Luar Negeri dan instansi terkait untuk mempercepat realisasi importasi bahan baku pakan ternak karena terbatasnya stok dalam negeri.

Baca Juga: Jokowi Akui Ada WNA Pengawas Proyek di IKN, Agar Bangunan Tak seperti SD Inpres

"Satgas Pangan turun langsung ke para distributor dan sentra pasar untuk mengecek stabilitas harga dalam rangka menjaga kestabilan bahan pakan ternak, terutama jagung dan bahan pakan yang berasal dari impor," ucapnya.

Kemudian, Satgas Pangan Polri juga berkoordinasi dengan pemerintah daerah dan instansi terkait untuk memastikan kelancaran distribusi transportasi atau angkut terhadap bahan pakan ternak ke peternakan dan peternak ayam petelur ke konsumen.

"Satgas Pangan berupaya memangkas rantai distribusi yang bertujuan untuk mengurangi margin harga, sehingga harga di tingkat konsumen stabil sesuai dengan harga acuan yang ditetapkan oleh pemerintah," ujar Whisnu. 




Sumber : Antara, Kompas TV


BERITA LAINNYA



Close Ads x