Kompas TV ekonomi ekonomi dan bisnis

Cegah Penyakit "Lato-Lato", Penjual Hewan Kurban Sedia Jasa Salon untuk Sapi

Kompas.tv - 15 Juni 2023, 09:04 WIB
cegah-penyakit-lato-lato-penjual-hewan-kurban-sedia-jasa-salon-untuk-sapi
Seorang pembeli sapi Saipul mengabadikan foto bersama hewan kurban berbobot 300 kilogram yang dibeli dari salon sapi di Sungai Bambu, Tanjung Priok, Jakarta Utara, Rabu (14/6/2023). (Sumber: Kompas.tv/Ant)
Penulis : Dina Karina | Editor : Gading Persada

JAKARTA, KOMPAS.TV- Penjual sapi di Jakarta Utara menyediakan salon untuk menghias sapi supaya bersih dan wangi. Layanan itu diberikan guna mengantisipasi kekhawatiran calon pembeli hewan kurban, terhadap penyakit "lato-lato" yang disebabkan oleh "lumpy skin disease virus" (LSDV).

Menurut salah satu penjual sapi kurban bernama Kastono, virus yang membuat kulit sapi memiliki benjolan keras mirip dengan cacar itu, hanya menyebar lewat gigitan serangga seperti nyamuk dan lalat.

"Tujuan sapi dibersihkan supaya nyamuk dan lalat tidak hinggap di kulit sapi," kata Kastono, Rabu (14/6/2023).

Ia menjelaskan, kondisi sapi yang bersih akan tampak lebih sehat dilihat pembeli. Salon sapi miliknya juga menghias sapi dengan pernak-pernik hiasan untuk memikat calon pembeli.

Pria itu memandikan sapi itu dengan sabun dan wewangian. Sebelum dikeluarkan, sapi juga dipijat untuk menghindari penat agar mudah dibawa pembelinya. 

Baca Juga: Penjual Kambing Kurban Berikan Layanan Gratis Penitipan

Saat ini jumlah sapi yang dijual Kastono sekitar 60 ekor, terdiri atas jenis limosin, sapi jawa, simental serta sapi persilangan (cross) atau pegon.

Harga jual yang ditetapkan untuk seekor sapi mulai dari Rp20 juta hingga Rp60 juta tergantung berat dan ukuran.

Salah satu pembeli di lapak jualan miliknya, Saipul, mengaku puas dengan layanan yang diberikan di salon sapi tersebut. Ia menyebut sapi yang dibelinya menjadi tampil bagus dan berkualitas. Badannya pun wangi dan bersih.


"Senang banget. Di tempat lain mah enggak ada (salon) begini. Bikin lebih percaya diri nanti diserahkan ke masjid," ujarnya. 

Saipul membeli seekor sapi dengan bobot 300 kilogram dari Kastono seharga Rp24 juta. Harga tersebut juga termasuk pelayanan gratis ongkos kirim (ongkir) sampai ke tempat tujuan.

Baca Juga: Sapi Kurban Bobot 1 Ton Lebih Dijual Rp 100 Juta

Kepala Suku Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan dan Perikanan (Sudin KPKP) Jakarta Utara Unang Rustanto telah menganjurkan pencegahan penyakit menular ruminansia dengan menjaga kebersihan dan sanitasi kandang.

Phaknya juga menyediakan nomor telepon petugas 081310116043 yang bisa dipanggil ketika masyarakat melihat hewan ternak yang terserang penyakit menular ruminansia.

Petugas Sudin KPKP Jakut Liza Angelica yang siaga di nomor tersebut akan langsung merespon setiap laporan yang masuk.

Selain "lato-lato" pada sapi, Sudin KPKP Jakarta Utara melalui akun media sosialnya juga mengimbau masyarakat melaporkan jika ada ternak ruminansia kecil seperti domba dan kambing terserang penyakit "Peste de Petits Ruminant" (PPR).

Sementara itu, Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan dan Pertanian (KPKP) DKI Jakarta memperkirakan, jumlah hewan kurban yang masuk ke Jakarta menjelang Hari Raya Idul Adha 1444 Hijriah sekitar 73.000.

Baca Juga: Jelang Idul Adha Ratusan Sapi Di Garut Terjangkit Virus LSD

"Jadi nanti yang masuk secara keseluruhan kita pasti akan di angka 73.000, namun totalnya sampai nanti tanggal 24 lebih pasti lagi, pada tanggal 24, 25, 26 itu pasti masih akan ada yang masuk,” tutur Kepala Dinas (KPKP) Suharini Eliawati.

Suharini menyebutkan, prediksi tren penjualan hewan kurban Idul Adha 1444 Hijriah mengalami kenaikan dari jumlah penjualan hewan kurban pada 2022, yaitu sebanyak 73.250 ekor.

Pada 2022, jumlah 73.250 ekor hewan kurban tersebut terdiri dari 19.681 sapi, 246 kerbau, 45.782 kambing dan 7.541 domba.

Sedangkan, pada 2021 jumlah penjualan hewan kurban sebanyak 67.285 ekor, yang terdiri dari 20.449 sapi, 294 kerbau, 37.184 kambing dan 6.021 domba.

Jumlah penjualan pada 2021 tersebut menurun jika dibandingkan 2020, yaitu sebanyak 74.194 ekor dengan rincian 20.9888 sapi, 121 kerbau, 46.778 kambing dan 6.307 domba.

Baca Juga: Pemerintah Masih Kaji Usulan Libur Iduladha Ditambah jadi Dua Hari, Tidak Ada Cuti Bersama

"Kalau 2020 ke 2021 itu memang terjadi penurunan (jumlah penjualan), karena memang Covid-19 kan, masih belum selesai," ujar Suharini.

Adapun Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta mengerahkan 700 petugas gabungan untuk memeriksa hewan kurban menjelang Idul Adha 1444 Hijriah di Ibu Kota. 

"Alhamdulillah tahun 2023 ini kita akan menerjunkan 700 petugas," ucapnya. 

Sebanyak 700 petugas gabungan itu terdiri atas unsur Dinas KPKP, Fakultas Kedokteran Hewan Institut Pertanian Bogor (FKH IPB), Perhimpunan Dokter Hewan Indonesia (PDHI) DKI Jakarta dan Kementerian Pertanian.




Sumber : Antara


BERITA LAINNYA



Close Ads x