Kompas TV ekonomi ekonomi dan bisnis

Cerita Ticket War Coldplay di Indonesia dan Luar Negeri, Tetap Ada Calo dan Jastip

Kompas.tv - 21 Mei 2023, 07:10 WIB
cerita-ticket-war-coldplay-di-indonesia-dan-luar-negeri-tetap-ada-calo-dan-jastip
Para penggemar Coldplay sudah berdatangan ke warnet gaming Supernova eSport iCafe , Tanjung Duren, Jakarta Barat, Rabu (17/5/2023). (Sumber: Kompas.com/Zintan Prihatini)
Penulis : Dina Karina | Editor : Hariyanto Kurniawan

"Di luar negeri karena show-nya banyak. Di US saja mereka ke banyak state. Kalau Asia kan mereka destinasinya dikit. Apalagi ke Indo dan Malaysia yang belum pernah mampir sama sekali. Ya pasti lebih hype sih," sebutnya.

Seperti diketahui, penjualan tiket Coldplay di Malaysia juga ludes dalam hitungan menit. Bahkan ada calo yang menjual kembali tiket Coldplay seharga Rp300 juta lewat online.

Lain lagi dengan Olla, fans Coldplay yang sudah 2 kali nonton konser band asal Inggris itu pada 2017, di Australia dan Singapura.

Olla bercerita, tidak ada war saat ia membeli tiket konser Coldplay di Melbourne saat itu.

Baca Juga: Jelang Coldplay ke Jakarta, Jastip Tiket Konser Menjamur, Apa Bedanya dengan Calo?

"Aku ngecek hari Senin untuk pilih-pilih seat. Dan mikir-mikir mau nonton yang tiket berapa harganya. Bisa aku tunda tuh. 2 hari kemudian aku beli masih ada," kata Olla saat dihubungi Kompas TV, Jumat (19/5). 

Sedangkan di Indonesia, untuk jenis seat tertentu sudah habis dalam 2-5 menit begitu penjualan terbuka. Selang 15 menit kemudian, semua jenis tiket sudah full booked. Lalu dalam waktu 1-2 jam, semua tiket dibayar lunas dan sold out.

Menurut Olla, ada beberapa hal yang membuat ticket war konser Coldplay di Indonesia jadi sedemikian ketat.

"Pembeli tiket di Aussie kemungkinan pembelinya lebih santai dan sedikit karena ada konser juga di kota lain. Di Sydney dan 1 kota lagi di Canberra kalau enggak salah," terangnya.

"Kalau menurut aku, sekarang di Indonesia lebih karena pascapandemi, orang-orang lebih menggila untuk nonton konser dibanding dulu. Bukan karena sistem pembelian ticket atau karena cuma konser 1 hari. Bisa dilihat dari beberapa konser artis internasional belakangan ini, banyak yang rusuh," lanjutnya.

Kalau soal calo, Olla bilang saat di Melbourne ada yang menjual tiket saat hari berlangsungnya konser di lokasi. Tapi kalau di Singapura tidak ada calo.

Sedangkan jastip, saat itu baru ada sedikit yang menawarkan jasanya lewat Instagtram untuk konser di Singapura.

Baca Juga: Bareskrim akan Panggil Penjual Tiket Resmi Terkait Kasus Penipuan Tiket Konser Coldplay Jakarta

Sementara secara umum, menurutnya sistem penjualan tiket Colplay saat di Australia dan Singapura dengan Indonesia saat ini sama saja.

"Yang bikin sekarang beda, calo dan jastip bermunculan karena si calo-calo dan jastip-jastip ini liat antusiasme orang yang luar biasa sejak info plan konser Coldplay ini dirilis Mas Menteri (Menparekraf Sandiaga Uno)," ujar Olla yang merupakan seorang pengusaha muda. 

Namun, di konser 2023 ini Olla memutuskan untuk tidak ikut war ticket Coldplay, karena tahu persaingannya akan super ketat.

"Enggak pernah ngerasain war ticket. Karena kalau sudah pasti banyak yang minat suka langsung males.
Pas tahu di awal bakal susah dapetin tiketnya, biasanya langsung mundur teratur," pungkasnya.


 




Sumber : Kompas TV


BERITA LAINNYA



Close Ads x