Kompas TV ekonomi ekonomi dan bisnis

Pengumuman! Dukcapil DKI Akan Nonaktifkan 195.000 NIK yang Pemiliknya Tak Tinggal di Jakarta

Kompas.tv - 19 April 2023, 10:42 WIB
pengumuman-dukcapil-dki-akan-nonaktifkan-195-000-nik-yang-pemiliknya-tak-tinggal-di-jakarta
Kepala Dinas Dukcapil DKI Jakarta Budi Awaluddin mengatakan, pihaknya akan menon-aktifkan 195.777 Nomor Induk Kependudukan (NIK) warga yang sudah tidak tinggal di Jakarta. (Sumber: jakarta.go.id)
Penulis : Dina Karina | Editor : Iman Firdaus

Penonaktifan NIK akan mulai dilakukan pada Agustus 2023 mendatang. 

Dengan prosedur yang sudah ditetapkan, keluhan masyarakat akan kami proses. Jadi silahkan, bagi masyarakat yang ingin berkonsultasi boleh mendatangi kelurahan terdekat," terangnya. 

Diberitakan Kompas TV sebelumnya, Dirjen Dukcapil Kemendagri Zudan Arif Fakrulloh mengatakan, warga ber-KTP DKI banyak yang tinggal di wilayah aglomerasi Jabodetabek. 

"Punya rumah di Bekasi, Tangerang, Tangsel, Depok, Bogor, tetapi KTP-nya masih di DKI," sebut Zudan usai mengikuti rapat bersama Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono di Balai Kota DKI Jakarta, Rabu (22/2/2023).

Baca Juga: Khusus di DKI Jakarta, Ada Bansos Buat Anak Kuliah yang per Semester Bisa Dapat Rp9 Juta

"Nah, ini saya bersama Bapak Gubernur ingin mendorong penduduk-penduduk yang memang sudah punya rumah di luar DKI, ayo segera pindah (KTP) ke Bogor, Tangerang, Depok. Karena, riil sudah tidak tinggal di DKI Jakarta," tambahnya.

Dalam pertemuan itu, keduanya juga membahas soal perampingan data penduduk Ibu Kota. Hal ini dilakukan agar penyaluran bantuan sosial oleh Pemprov DKI lebih tepat sasaran.

"Misalnya yang akan menerima bantuan sosial dari DKI, tetapi punya tanah, mobil, kemudian punya saham. Itu nanti akan kami keluarkan dari penerima bantuan, ini namanya proses pemadatan data," tutur Zudan.


 

Pada kesempatan yang sama, Pj Gubernur Heru Budi Hartono mengatakan pihaknya akan menghapus data warga yang sejatinya tak pantas menerima bantuan.

 "Kalau dia ada masuk di DTKS (Data Terpadu Kesejahteraan Sosial) ternyata dia punya rumah, punya mobil, ya data itu kami delete. Tentunya setelah sinkronisasi dari Pak Dirjen (Zudan)," ujar Heru.



Sumber : Kompas.com, Kompas TV



BERITA LAINNYA



Close Ads x