Kompas TV bisnis ekonomi dan bisnis

Mengenal Apa Itu G20 dan Apa Manfaatnya untuk Indonesia

Kompas.tv - 15 November 2022, 06:01 WIB
mengenal-apa-itu-g20-dan-apa-manfaatnya-untuk-indonesia
Presiden Joko Widodo bertemu Presiden AS Joe Biden pada pertemuan bilateral sebelum KTT G20 di Bali, Senin (14/11/2022). (Sumber: Youtube Sekretariat Presiden)
Penulis : Dina Karina | Editor : Iman Firdaus

Lalu, apa manfaatnya Indonesia mengikuti forum G20? sebagai anggota forum G20, Indonesia bisa mendapatkan manfaat dari informasi dan pengetahuan lebih awal tentang perkembangan ekonomi global, potensi risiko yang dihadapi, serta kebijakan ekonomi yang diterapkan negara lain terutama negara maju.

Dengan demikian, Indonesia mampu menyiapkan kebijakan ekonomi yang tepat dan terbaik.  Selain itu, Indonesia juga dapat memperjuangkan kepentingan nasionalnya dengan dukungan internasional lewat forum ini.

Dalam gelaran  G20 kali ini misalnya, telah dihasilkan Dana Pandemi atau pandemic fund yang diluncurkan Presiden Jokowi pada Minggu (13/11).

Dana tersebut akan digunakan untuk membantu negara-negara dalam menghadapi pandemi di masa depan.

Baca Juga: Mengenal Pandemic Fund, Mirip Dana Bailout IMF untuk Kesehatan yang Lahir pada Presidensi Indonesia

Pembentukan dana pandemi tersebut berkaca dari pandemi Covid 2020, yang membuat banyak negara kesulitan memerangi Covid hingga akhirnya menyeret ekonomi negara itu ke jurang resesi dan krisis.

Cara kerja dana pandemi hampir mirip bailout IMF, namun di bidang kesehatan. Bedanya, IMF membantu negara yang kesulitan ekonomi dan moneter dengan memberikan pinjaman, dana pandemi fokus di masalah pendanaan bidang kesehatan.

Lewat serangkaian pertemuan delegasi antar negara, Dana Pandemi terbentuk pada 8 September 2022, dan hingga kini, lebih dari 1,4 miliar dollar AS komitmen finansial telah diumumkan oleh 24 donor negara dan 3 filantropi.

Jika terjadi pandemi lagi di masa depan dan Indonesia kesulitan pendanaan untuk menanganinya, bisa memanfaatkan pandemic fund.

Presidensi Indonesia 2022 juga menghasilkan Bali Compendium (Kompendium Bali), yakni suatu kesepakatan antara anggota G20 untuk mendorong sikap saling menghargai kebijakan investasi masing-masing negara sesuai keunggulannya.

Baca Juga: John Legend Tampil di Depan Jokowi, Nyanyi 8 Lagu Termasuk "All of Me"

Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia dalam menjelaskan, Kompendium Bali merupakan salah satu hasil kesepakatan dalam klaster investasi pada pertemuan tingkat menteri G20 atau Trade, Investment and Industry Ministerial Meeting (TIIMM) yang berlangsung pada September lalu.

Menurut Bahlil, penyusunan Kompendium Bali dilatarbelakangi oleh pentingnya sikap saling menghargai antarnegara G20 dalam menentukan arah kebijakan investasi masing-masing negara berdasarkan keunggulan kompetitifnya.

“Kenapa Bali Compendium kita lakukan (susun)? Jadi ada negara-negara yang merasa lebih berhak mengatur negara lain. Ada yang merasa lebih pintar dan merasa paling tahu, seolah-olah dia lahir duluan dan paling ngerti. Dan dia mengatur yang lain,” jelas Bahlil Seperti dikutip dari Antara.

“Maka kita rumuskan arah kebijakan investasi masing-masing negara sudah kita dihargai dari sisi keunggulan komparatifnya, sesuai dengan konstitusi dan kultur di negara itu,” sambungnya.

Bagi Indonesia, latar belakang Bali Compendium adalah protes dari negara-negara lain terkait larangan ekspor mineral mentah seperti nikel. Bahkan mengajukan gugatan ke WTO. Padahal Indonesia berupaya mengembangkan hilirisasi sumber daya alam, agar memberi nilai tambah untuk ekonomi.




Sumber :


BERITA LAINNYA



Close Ads x