Kompas TV bisnis kebijakan

Ada Sistem Baru Tiket Transjakarta, YLKI Buka Posko Pengaduan Penumpang yang Dirugikan

Kompas.tv - 11 Oktober 2022, 14:41 WIB
ada-sistem-baru-tiket-transjakarta-ylki-buka-posko-pengaduan-penumpang-yang-dirugikan
Terlihat antrean di halte Harmoni saat pelanggan ingin tap in, Jakarta Pusat, Selasa (4/10/2022). (Sumber: Kompas.com)
Penulis : Fransisca Natalia | Editor : Purwanto

JAKARTA, KOMPAS.TV – Sistem tiketing yang baru diberlakukan oleh PT Transjakarta dan PT JakLingko dinilai belum siap. YLKI pun membuka posko aduan bagi konsumen TJ yang merasa dirugikan oleh sistem ticketing TJ yang baru tersebut.

“Infrastruktur yang ada belum memadai tapi sudah dipaksakan dan tanpa ada sosialisasi,” tutur Ketua Pengurus Harian YLK Tulus Abadi dalam keterangan yang diterima Kompastv, Selasa (11/10/2022).

Diketahui, sejak 4 Oktober 2022, PT Transjakarta dan PT JakLingko telah menerapkan sistem baru bagi pengguna transjakarta, yakni setiap penumpang wajib melakukan tap in dan tap out menggunakan kartu uang elektronik yang sama saat naik dan turun bus.

Artinya, satu kartu uang elektronik hanya bisa digunakan oleh satu penumpang transjakarta.

Perubahan sistem ini telah menimbukan antrean panjang calon penumpang di sejumlah halte, saldo kartu terpotong dua kali, hingga kartu terblokir.

Baca Juga: Meski Harga BBM Naik, Tiket Transjakarta Tetap Seperti Sebelumnya!

YLKI memperkirakan, kerugian bagi TJ adalah terjadinya penurunan jumlah penumpang lantaran banyak yang kemudian meninggalkan TJ karena tidak mau antre panjang dan repot ditaping masuk maupun keluar.  

Sejumlah kerugian yang dialami penumpang

Menurut Tulus, kerugian yang dilami penumpang yakni pertama, dari segi waktu, karena terjadi antrean saat akan masuk maupun keluar halte TJ karena tidak semua kartu bisa sukses taping sekali.

“Normalnya taping hanya butuh waktu 2 detik saja, tapi ada yang sampai 10 detik dan gagal. Kondisi seperti ini terutama terjadi pada sore hari di halte-halte yang sibuk. Konsekuensinya makin mempanjang antrean,” katanya.

Selain itu, imbasnya di layanan non koridor. Mereka tidak bisa sukses taping sekali, akhirnya bus berhenti lebih lama dan itu berdampak terganggungnya lalu lintas di jalur tersebut.

Kedua, dari segi uang, banyak penumpang mengeluhkan saldonya terpotong dua kali bahkan lebih, sehingga mereka merasa dirugikan TJ. Ketika complain kepada petugas di halte, diarahkan mengadu ke nomer aduan yang dipasang di halte2.

“Bagi penumpang ini bukan solusi, karena ketika mengadu, sudah kehilangan pulsa, tapi uang belum tentu kembali,” ungkap Tulus.

Sebelumnya, Direktur Utama PT JakLingko Kamaluddin mengatakan bahwa kartu uang elektronik terblokir karena penumpang tidak melakukan tap out ketika terakhir kali menggunakan transjakarta.

"Mungkin karena pada perjalanan kemarin belum melakukan tap out sehingga ketika di pagi hari ini berusaha tap in, kemudian kartunya menjadi terblokir," kata Kamaluddin.



Sumber : Kompas TV


BERITA LAINNYA



Close Ads x