Kompas TV bisnis ekonomi dan bisnis

Generasi Sandwich Bisa Hambat Target Indonesia Emas di 2045, Apa Sebabnya?

Kompas.tv - 14 September 2022, 08:06 WIB
generasi-sandwich-bisa-hambat-target-indonesia-emas-di-2045-apa-sebabnya
Sandwich atau roti lapis menjadi ilustrasi generasi sandwich, yang terhimpit karena harus menanggung beban hidup anak, orangtua, dan anggota keluarga lainnya. (Sumber: Eat Collective/Unsplash)
Penulis : Dina Karina | Editor : Desy Afrianti

Menurut data BPS, angka rasio ketergantungan pada 2020 adalah 47,7 persen. Artinya, 100 penduduk usia produktif akan menanggung 48 penduduk usia tidak produktif. Berdasarkan hasil Sensus Penduduk 2020, proyeksi rasio ketergantungan pada 2025 adalah sebesar 47,2 persen, kemudian turun menjadi 46,9 persen pada 2030, dan naik lagi menjadi 47,3 persen pada 2035.

"Rasio ketergantungan sampai 2035 merupakan sebuah peluang besar untuk produktivitas yang lebih tinggi dari penduduk Indonesia. Namun, peluang besar dari bonus demografi dapat terhambat oleh besarnya beban generasi sandwich. Tingkat produktivitas yang diharapkan dari bonus demografi bisa tertahan oleh berbagai masalah yang muncul dari dampak beban generasi sandwich," kata Margaretha.

Kondisi ini juga terkonfirmasi pada jajak pendapat Litbang Kompas yang menyebutkan responden tak keberatan mengurus orangtua.

Konteks kehadiran anak dan orangtua, bahkan sanak saudara, dalam sebuah keluarga masih dirasakan bukan sebagai beban, tapi justru anugerah dan kebahagiaan.

Baca Juga: Daya Listrik 450 VA akan Dihapus, YLKI: Tidak Tepat dan Tidak Adil

Margaretha menyatakan, generasi sandwich perlu ditopang. Hal ini untuk mengupayakan kualitas hidup penduduk Indonesia yang lebih tinggi.

"Memutus rantai generasi sandwich ini menjadi tanggung jawab bersama, baik individu, keluarga, masyarakat, maupun pemerintah. Individu dan keluarga membutuhkan lingkungan yang mendukung agar mampu keluar dari beban yang ada," ujarnya.

Dari sisi individu dan lingkungan keluarga, perlu dibangkitkan pemahaman bahwa beban generasi sandwich merupakan kondisi yang harus segera dituntaskan.

Perubahan pandangan dan pemahaman terhadap pola hidup, pola asuh, dan kekuatan untuk jadi kreatif dalam mencari sumber pendapatan diharapkan bisa membantu generasi sandwich keluar dari jepitan berat. Pola hidup tak konsumtif, tak terjebak tren hidup yang tak sesuai kondisi, dan mengelola kebutuhan dengan baik menjadi penting.

Baca Juga: Erick Thohir Kenang Keluarga Kecewa Pilihan Bisnisnya: Transaksinya sampai Inter Milan

Bagi pemerintah, generasi sandwich adalah salah satu titik sasaran yang harus dijangkau dalam proses pembangunan.

"Perhatian pemerintah terhadap pelayanan bagi lansia, khususnya di bidang kesehatan, sudah cukup membantu mengurangi beban bagi generasi sandwich," ucap Margaretha.

"Beban generasi sandwich juga dapat berkurang jika ada dukungan dari pemerintah pada anak-anak yang ditanggung, seperti bidang kesehatan, pendidikan. Beasiswa khusus bagi anak dari keluarga generasi sandwich dapat diprioritaskan," ujarnya.




Sumber : Harian Kompas


BERITA LAINNYA



Close Ads x