Kompas TV bisnis ekonomi dan bisnis

Masih Ribut soal Akun Bot, Elon Musk Tantang CEO Twitter Debat Terbuka

Kompas.tv - 8 Agustus 2022, 07:07 WIB
masih-ribut-soal-akun-bot-elon-musk-tantang-ceo-twitter-debat-terbuka
Pemilik Tesla, Elon Musk menggugat balik Twitter terkait pembatalan akuisisi. (Sumber: AP Photo/Jae C. Hong, File)
Penulis : Dina Karina | Editor : Desy Afrianti

JAKARTA, KOMPAS.TV - CEO Tesla dan Space X Elon Musk menantang Chief Executive Officer (CEO) Twitter Parag Agrawal, untuk debat terbuka mengenai persentase akun bot di platform media sosial tersebut.

"Dengan ini saya menantang @paraga untuk debat terbuka tentang persentase bot Twitter. Biarkan dia membuktikan kepada publik bahwa Twitter memiliki kurang dari 5 persen pengguna harian palsu atau spam!" kata Musk dalam cuitan di akun Twitternya, dikutip Senin (8/8/2022). 

Musk juga melakukan jajak pendapat yang menanyakan apakah Twitter benar-benar memiliki kurang dari 5 persen pengguna harian palsu.

Baca Juga: Batal Diakusisi Elon Musk, Pendapatan Twitter Menurun

Elon Musk mengatakan, jika Twitter dapat mengambil sampel sebanyak 100 akun dan mengonfirmasi bahwa akun itu nyata, kesepakatannya untuk membeli perusahaan harus dilanjutkan sesuai dengan ketentuan awal.


 

"Namun, jika ternyata pengajuan mereka secara material salah, maka seharusnya tidak," ujarnya.

Sebelumnya, Twitter membantah klaim Elon Musk bahwa mereka menipu supaya Musk mau membeli perusahaan tersebut. Twitter menyebut tuduhan itu idak masuk akal dan bertentangan dengan fakta. 

Dalam berkas tuntutan di Pengadilan Delaware, Musk mengklaim bahwa dia ditipu supaya mau menandatangani kesepakatan.

Baca Juga: Elon Musk Bantah Selingkuh dengan Istri Pendiri Google: Hanya Teman Tidak Ada yang Romantis

"Menurut Musk, sang miliuner yang mendirikan banyak perusahaan, dinasihati bankir dan pengacara Wall Street, ditipu Twitter untuk menandatangani kesepakatan merger 44 miliar dolar Amerika Serikat. Cerita tersebut tidak masuk akal dan bertentangan dengan fakta sebenarnya," kata pihak Twitter dalam berkas tuntutan.

Twitter dan Musk saling menuntut karena sang miliuner enggan menyelesaikan pembelian perusahaan. Persidangan kasus ini dijadwalkan berlangsung pada 17 Oktober, Musk ingin membatalkan kesepakatan pembelian Twitter karena perusahaan itu gagal memberikan data soal akun palsu.

Sementara Twitter, menginginkan Musk menyelesaikan kesepakatan dan menuduhnya melakukan sabotase karena sudah tidak tertarik lagi. Perwakilan Musk belum berkomentar soal isu ini.

Musk dalam tuntutan balasan yang dipublikasikan Kamis (4//8) waktu setempat menuduh Twitter menambah upaya untuk menyembunyikan jumlah pengguna mereka karena pasar anjlok.

Twitter menyatakan Musk tidak memiliki sedikit pun bukti atas tuduhan tidak berdasar ini.



Sumber : Antara


BERITA LAINNYA



Close Ads x