Kompas TV bisnis ekonomi dan bisnis

Nilai Ekspor Lada Hitam Melonjak 44,05 Persen Seiring Pulihnya Ekonomi Global

Kompas.tv - 13 Juli 2022, 16:54 WIB
nilai-ekspor-lada-hitam-melonjak-44-05-persen-seiring-pulihnya-ekonomi-global
Ilustrasi biji lada hitam kering asal Lampung. (Sumber: Kompas TV/ANT/Ruth Intan Sozometa Kanafi)
Penulis : Nadia Intan Fajarlie | Editor : Purwanto

JAKARTA, KOMPAS.TV - Ekspor lada hitam yang ditumbuk maupun tidak ditumbuk pada kuartal I 2022 mencapai 17 juta dolar Amerika Serikat (AS). Artinya, naik 44,05 persen dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya, yakni 11,8 juta dolar AS.

Hal itu disampaikan oleh Indonesia Eximbank (IEB) Institute Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI).

IEB Institute LPEI menilai ekspor lada hitam meningkat pada kuartal I 2022 seiring pulihnya ekonomi global dan terkendalinya pandemi COVID-19.

"Permintaan yang meningkat untuk produk rempah, termasuk lada hitam, disebabkan mulai pulihnya ekonomi dunia seiring meredanya pandemi COVID-19," kata Kepala Divisi IEB Institute LPEI Rini Satriani di Jakarta, Rabu (13/7/2022) dilansir dari Antara.

Baca Juga: Berkah Larangan Ekspor Malaysia, Indonesia Pasok Ayam Beku ke Singapura

Peningkatan nilai ekspor lada hitam Indonesia juga beriringan dengan volume ekspor pada periode tersebut yang mencapai 4,85 ribu ton atau meningkat 10,16 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu, yakni 4,4 ribu ton.

"Selain itu daya saing lada hitam Indonesia yang terbilang baik di pasar global, menjadi competitive advantage bagi Indonesia dalam melakukan ekspor serta didukung pula oleh utilisasi produk lada hitam pada industri makanan dan minuman," kata Rini.

Lada hitam merupakan salah satu komoditi dari sektor perkebunan yang berperan penting bagi pertumbuhan ekonomi Indonesia. 

Sebagai komoditi ekspor, lada hitam telah berkontribusi dalam menghasilkan devisa negara, meningkatkan pendapatan masyarakat, dan menyediakan kesempatan kerja bagi para petani.

Baca Juga: Merespon Anjloknya Harga Sawit, Pemerintah Upayakan Percepat Ekspor CPO

LPEI atau IEB sebagai Special Mission Vehicle (SMV) Kementerian Keuangan (Kemenkeu) pun turut serta dalam mendukung peningkatan ekspor lada hitam melalui serangkaian program jasa konsultasi, diantaranya dengan diresmikannya Program Desa Devisa Lada Hitam.

Berdasarkan data sebaran eksportir lada hitam Indonesia tahun 2020, Provinsi Lampung merupakan kontributor ekspor lada hitam terbesar di Indonesia dengan estimasi 58,33 persen dari total nilai ekspor lada hitam Indonesia.

Oleh karena itu LPEI melihat potensi Provinsi Lampung merupakan wilayah yang potensial bagi peningkatan kapasitas eksportir melalui Program Desa Devisa Klaster Lada Hitam yang saat ini tengah dilaksanakan bersama Kementerian Perindustrian.



Sumber : Kompas TV, Antara


BERITA LAINNYA



Close Ads x