Kompas TV bisnis ekonomi dan bisnis

10 Negara Batasi Ekspor Pangan & Pupuk Akibat Perang Rusia-Ukraina

Kompas.tv - 2 Juni 2022, 16:10 WIB
10-negara-batasi-ekspor-pangan-pupuk-akibat-perang-rusia-ukraina
Biji-biji gandum ditempatkan di atas bendera Ukraina dan Rusia dalam gambar ilustrasi yang dibuat pada 9 Mei 2022. (Sumber: Kompas.tv/Ant)
Penulis : Dina Karina | Editor : Deni Muliya

JAKARTA, KOMPAS.TV - Pihak Badan Pusat Statistik (BPS) merilis setidaknya ada 10 negara yang membatasi ekspor pangan dan pupuk.

Hal itu terjadi sebagai dampak dari adanya krisis yang diakibatkan perang antara Rusia dan Ukraina.

Kepala BPS Margo Yuwono menyampaikan, ada enam negara yang membatasi ekspor pangan dan empat negara yang juga membatasi ekspor pupuk.

“Terdapat sepuluh negara yang saat ini melakukan pembatasan ekspor pangan dan pupuk selama krisis Ukraina Rusia. Enam negara membatasi ekspor pangan dan empat negara juga membatasi pupuk,” kata Margo dalam konferensi pers virtual, Kamis (2/6/2022).

Ia menyebut, enam negara yang melakukan pembatasan ekspor pangan yakni Ukraina, Turki, Argentina, Mesir, India, dan Malaysia.

Sementara empat negara lainnya yang turut melakukan pembatasan ekspor pupuk adalah Rusia, China, Vietnam, dan Kirgistan.

Kebijakan negara-negara itu tentunya juga akan berdampak terhadap Indonesia.

Baca Juga: PKS Kritik Pemerintah Libatkan Jenderal Dudung soal Penyaluran Minyak Goreng, Tak Tegas Hadapi Mafia

“Jadi beberapa hambatan atau restriksi perdagangan internasional ini akan berdampak terhadap global dan Indonesia,” ujarnya.

Salah satu dampaknya adalah kenaikan harga pangan yang akhirnya membuat tingkat inflasi tinggi.

Kondisi tersebut terjadi di sejumlah negara, dimana tingkat inflasi April 2022 lebih tinggi.

Selain kenaikan harga pangan, harga energi juga naik.

Dana Moneter Internasional (IMF) bahkan tingkat inflasi di negara berkembang bisa mencapai 8,7 persen di bulan April.

“IMF di bulan April lalu melakukan revisi dimana untuk negara maju terjadi revisi dari 3,9 menjadi 5,7, kemudian untuk negara berkembang yang tadinya diperkirakan 5,9 menjadi 8,7 yoy,” kata Margo.

Baca Juga: Benih Ribuan Tanaman di Ukraina Terancam Punah Akibat Serangan Rusia

Ia mengatakan, harga bahan pangan yang naik di Indonesia adalah telur ayam ras, tepung terigu, daging sapi, dan mie kering instan.

Berdasarkan data BPS, inflasi komponen bahan makanan di Indonesia pada Mei 2022 sebesar 0,92 persen jika dibanding April 2022 month on month (mom).

Lalu jika dibanding dengan Mei 2021, inflasi bahan pangan tercatat 5,93 persen year on year (yoy).

Komponen ini pun memberi andil pada inflasi Mei 2022 sebesar 0,17 persen.

Sedangkan komponen energi memberi andil pada inflasi Mei 2022 sebesar 0,01 persen.

Dengan sumbangan tersebut, komponen energi mencatat inflasi sebesar 0,04 persen mom pada Mei 2022. Dan bila dibandingkan dengan Mei 2021, terjadi inflasi sebesar 4,18 persen yoy.

“Tren kenaikan harga pangan dan energi ini bahkan sudah terjadi sejak awal tahun 2022. Memang hanya dipicu oleh krisis Rusia dan Ukraina yang kemudian mengganggu suplai. Ini kemudian memengaruhi kondisi global,” jelas Margo.




Sumber :


BERITA LAINNYA



Close Ads x