Kompas TV bisnis ekonomi dan bisnis

Konsumsi BBM Naik 25 Persen, Pertamina Jamin Distribusi Aman

Kompas.tv - 6 April 2022, 09:49 WIB
konsumsi-bbm-naik-25-persen-pertamina-jamin-distribusi-aman
Ilustrasi - konsumsi produk BBM jenis Pertalite dan Biosolar meningkat. (Sumber: Antara )
Penulis : Fransisca Natalia | Editor : Purwanto

DENPASAR, KOMPAS.TV -  Semenjak 1 April 2022, konsumsi produk BBM jenis Pertalite dan Biosolar meningkat. PT Pertamina (Persero) melalui Sub Holding Commercial and Trading yaitu PT Pertamina Patra Niaga memastikan distribusi kedua jenis solar aman saat konsumsi meningkat 25 persen.

 Area Manager Communication dan CSR Pertamina Patra Niaga Jatimbalinus Deden Mochamad Idhani menyampaikan, peningkatan konsumsi BBM 25 persen tersebut  yaitu, untuk pertalite 15 persen dan solar 10 persen.

Untuk wilayah Bali, Ia menerangkan penyaluran bulanan pertamax sebesar 12.200 Kiloliter (KL), pertalite sebesar 55.000 KL dan solar sebanyak 13.000 KL per bulan.

“Untuk stok BBM di seluruh terminal BBM dalam kondisi aman dan cukup, tapi karena proses penyaluran dari terminal BBM ke SPBU menggunakan mobil tangki dan membutuhkan waktu maka apabila ada SPBU yang butuh suplai butuh jeda waktu pengisian ke SPBU tersebut," jelas Deden dalam siaran persnya, dikutip Rabu (6/4/2022).

Adapun, harga kedua produk tersebut tidak mengalami kenaikan yaitu pertalite dengan harga Rp 7.650 per liter dan solar subsidi Rp 5.150 per liter.

Baca Juga: Muncul Pergeseran Penggunaan ke Pertalite, Konsumsi Pertamax Turun Hingga 15 Persen

Sementara itu, Section Head Communication of Pertamina Patra Niaga Jawa Timur, Bali dan Nusa Tenggara Arya Yusa Dwichandra mengatakan, penyebab naiknya konsumsi BBM karena aktivitas masyarakat meningkat.

"Kalau pertalite dan solar karena aktivitas masyarakat meningkat. Kami melihat dari data per Januari hingga awal April memang ada kenaikan terutama di minggu keempat Maret dan minggu pertama April ini," katanya.

Sebab kenaikan konsumsi

Terkait dengan kenaikan yang disebabkan peralihan dari pertamax ke pertalite dan solar, menurut Arya, hal itu belum dapat disimpulkan dan akan melihat perkembangan satu bulan ke depan.

Sementara menurut Deden, soal adanya dugaan peralihan konsumsi masyarakat dari pertamax ke pertalite, hal itu menjadi kehendak konsumen sebagai pemilik kendaraan.

“Tentunya pengisian jenis BBM merupakan hak konsumen yang disesuaikan dengan kemampuan dan spesifikasi kendaraan. Tapi kalau konsumen yang sebelumnya pakai pertamax dan terus

menggunakan produk itu, kami apresiasi karena mendukung terciptanya udara yang lebih bersih,” katanya.

Ia mengingatkan masyarakat agar tidak mengkhawatirkan pasokan BBM di SPBU dan tidak mengalami "panic buying".

Disebutkan, stok BBM di terminal-terminal BBM sangat cukup, namun dikarenakan proses pendistribusian menggunakan mobil tangki maka membutuhkan waktu perjalanan atau proses penyaluran dari terminal BBM ke seluruh SPBU.



Sumber : Kompas TV


BERITA LAINNYA



Close Ads x