Kompas TV bisnis kebijakan

Muncul Pergeseran Penggunaan ke Pertalite, Konsumsi Pertamax Turun Hingga 15 Persen

Kompas.tv - 4 April 2022, 22:22 WIB
muncul-pergeseran-penggunaan-ke-pertalite-konsumsi-pertamax-turun-hingga-15-persen
Ilustrasi - Muncul pergeseran konsumsi bahan bakar minyak jenis Pertamax ke Pertalite sebesar  10 hingga 15 persen.  (Sumber: Antara )
Penulis : Fransisca Natalia | Editor : Hariyanto Kurniawan

JAKARTA, KOMPAS.TV – Muncul pergeseran konsumsi bahan bakar minyak jenis Pertamax ke Pertalite sebesar 10 hingga 15 persen. Hal ini sebagai dampak dari keputusan menaikkan harga Pertamax yang diberlakukan pada 1 April 2022.

Direktur Utama Pertamina Patra Niaga Alfian Nasution dalam hal ini menyebut, adanya sedikit pergeseran konsumsi dari Pertamax ke Pertalite tersebut, bisa jadi karena keterkejutan dengan kenaikan harga.

Namun, Alfian memprediksi penurunan konsumsi Pertamax hanya bersifat sementara dan akan kembali normal. Hal itu karena masyarakat Indonesia saat ini telah sadar mutu, di mana produk Pertamax memiliki kualitas yang lebih baik dengan emisi karbon yang lebih rendah.

"Kami harapkan pergeseran konsumen Pertamax ke Pertalite ini tidak berlangsung lama dan tidak besar jumlahnya," ucap Alfian dalam tayangan Energy Corner CNBC yang dikutip, Senin (4/4/2022).

Ia mengungkapkan, Pertamina memiliki berbagai program khusus untuk menahan konsumen Pertamax beralih ke Pertalite yakni, melalui program-program hadiah maupun promo-promo lainnya.

Baca Juga: Viral Pertalite Kosong usai Pertamax Naik Harga, Pertamina Buka Suara

Tak hanya itu, perseroan juga terus mengedukasi masyarakat untuk memilih BBM berkualitas tinggi dan ramah lingkungan.

Diketahui, pada 1 April 2022, Pertamina telah menaikkan harga Pertamax dari sebelumnya kisaran Rp9.000 sampai Rp9.400 per liter menjadi Rp12.500 sampai Rp13.000 per liter. Langkah tersebut dimaksudnya sebagai langkah penyesuaian atas tingginya harga minyak mentah dunia.

Keputusan menaikkan harga Pertamax tersebut kemudian membuat konsumen lantas beralih dengan membeli Pertalite yang dijual lebih murah hanya Rp7.650 per liter.  

Akibat pergeseran pembelian itu, membuat konsumsi Pertalite melonjak dan menimbulkan kelangkaan di sejumlah daerah. Terkait hal ini, Alfian pun menjamin ketersediaan stok  Pertalite.

"Kami menjamin stok berada di posisi yang baik di Pertamina dan kami beberapa hari yang lalu telah menggelontorkan 15 persen di atas konsumsi rata-rata Pertalite," ujarnya.

Baca Juga: Stok Pertalite Dikabarkan Langka di Sejumlah SPBU, Erick Thohir: Tidak Perlu Ribut-ribut

 




Sumber : Antara


BERITA LAINNYA



Close Ads x