Kompas TV bisnis bumn

Daftar 5 Perusahaan BUMN yang Tanggung Utang Triliunan Rupiah

Kompas.tv - 21 November 2021, 08:08 WIB
daftar-5-perusahaan-bumn-yang-tanggung-utang-triliunan-rupiah
Logo Kementerian BUMN. Setidaknya ada sejumlah BUMN yang ternyata menanggung utang trilunan rupiah. (Sumber: Kementerian BUMN)
Penulis : Hasya Nindita | Editor : Gading Persada

3. PT. Waskita Karya 
Kontan mencatat bahwa sepanjang 2020, PT Waskita Karya (WSKT) mengantongi pendapatan sebesar Rp16,19 triliun, turun 48,42 persen dari realisasi pada 2019 yang mencapai Rp 31,39 triliun. 

Penurunan pendapatan turut menekan bottom line WSKT, apalagi jumlah beban pokok lebih besar dari pendapatan yang dibukukan yaitu mencapai Rp18,17 triliun. 

Kinerja keuangan sangat dipengaruhi beban yang terus meningkat seperti kenaikan beban umum dan administrasi dari Rp1,32 triliun menjadi Rp1,66 triliun. 

Kemudian beban lain-lain WSKT juga tercatat naik signifikan dari Rp197,8 miliar menjadi Rp1,38 triliun. Per akhir 2020, liabilitas yang dimiliki WSKT tercatat sebesar Rp89,01 triliun. 

Liabilitas tersebut didominasi oleh liabilitas jangka pendek yaitu mencapai Rp48,24 triliun. Sementara itu jumlah ekuitas WSKT tercatat sebesar Rp16,58 triliun.

4. PT Krakatau Steel (KRAS)
Melansir Kompas.com, Rabu (29/9/2021), akumulasi utang KRAS pada 2011-2018 mencapai Rp31 triliun. 

Melalui pembenahan di seluruh lini dan aktivitas usaha, KRAS kemudian membentuk manajemen baru yang telah melakukan restrukturisasi utang pada Januai 2020 agar beban cicilan dan bunga menjadi lebih ringan. 

Direktur Utama Krakatau Steel Silmy Karim mengatakan, proses pembenahan Krakatau Steel ini membutuhkan waktu setidaknya tiga tahun untuk melihat hasilnya.

Baca Juga: Kata Menteri BUMN Erick Thohir Terkait Kebakaran Tangki Kilang Pertamina di Cilacap

5. PT Garuda Indonesia 
Garuda Indonesia, mengutip Kompas.com, Selasa (9/11/2021), saat ini memiliki ekuitas negatif sebesar 2,8 miliar dollar AS atau sekitar Rp40 triliun per September 2021. 

Sementara itu, liabilitas atau kewajiban Garuda Indonesia mencapai 9,8 miliar dollar. Angka ini melampaui aset yang dimiliki yakni hanya sebesar 6,9 miliar dollar AS. 

Wakil Menteri BUMN Kartika Wirjoarmodjo bahkan menyebut PT Garuda Indonesia secara teknis sudah mengalami bangkrut, namun belum secara legal. 

Ia menjelaskan, liabilitas Garuda Indonesia mayoritas berasal dari utang kepada lessor yang nilainya mencapai 6,35 miliar dollar AS.

Selebihnya, ada utang ke bank sekitar 967 juta dollar AS, dan utang dalam bentuk obligasi wajib konversi, sukuk, dan KIK EBA sebesar 630 juta dollar AS.



Sumber : Kompas TV


BERITA LAINNYA



Close Ads x