Kompas TV bisnis ekonomi dan bisnis

Tingkatkan Produksi Jagung, Luas Tanam Jagung Program TJPS di NTT Capai 4.000 Ha

Kompas.tv - 15 November 2021, 11:33 WIB
tingkatkan-produksi-jagung-luas-tanam-jagung-program-tjps-di-ntt-capai-4-000-ha
Ilustrasi: Luas lahan tanam jagung yang dikembangkan melalui program TJPS 2021 di Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) sudah mencapai 4.000 hektare (ha). (Sumber: Kompas.TV/Ant)
Penulis : Fransisca Natalia | Editor : Purwanto

LARANTUKA, KOMPAS.TV –  Luas lahan tanam jagung yang dikembangkan melalui program Tanam Jagung Panen Sapi (TJPS) 2021 di Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) sudah mencapai 4.000 hektare (ha).

Dinas Pertanian Provinsi NTT menyampaikan, pengembangan jagung ini merupakan bagian dari program unggulan Pemprov NTT untuk meningkatkan produksi jagung, populasi ternak sapi dan kesejahteraan keluarga petani dan peternak.

“Luas area tanam jagung sekitar 4.000 hektare ini terealisasikan pada musim tanam II (musim kemarau) 2021. Sementara, target luas tanam jagung) pada 2021 seluas 9.000 hektare,” kata Kepala Dinas Pertanian NTT Lecky Koli dalam keterangan di Larantuka, Kabupaten Flores Timur, Senin (15/11/2021), dilansir dari Antara.

Lebih lanjut, Lecky menjelaskan, pada beberapa area jagung yang ditanam juga sudah dipanen. Contohnya, beberapa waktu lalu yakni, panen yang dihadiri Gubernur NTT Viktor Bungtilu Laiskodat di Desa Manusak, Kabupaten Kupang, pada pekan pertama November 2021.

Baca Juga: Harga Jagung Pakan Melambung, Bulog Turun Tangan Salurkan Sesuai HAP ke Peternak

Sebelumnya, panen jagung Program TJPS juga sudah dilakukan oleh Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo, beberapa waktu lalu di Baumata, Kabupaten Kupang.

Adapun, untuk mendukung pengembangan jagung lewat Program TJPS ini, pihaknya menyalurkan benih jagung dengan kualitas produksi yang tinggi.

Selain itu, pemprov juga mengintervensi sampai pada tahap pemasaran dengan menghubungkan petani jagung dengan pembeli (off taker) besar yang membeli dengan harga yang telah disepakati minimal Rp 3.200 per kilogram.

"Sementara harga maksimal mengikuti harga pasar. Pengusaha juga tidak boleh beli dengan harga dibawa yang sudah dipatok oleh pemerintah karena ada perjanjian kerja sama," katanya.

Menurutnya, dengan skema pengembangan jagung seperti ini diharapkan dapat memberikan hasil yang maksimal bagi petani, sehingga pendapatan yang diperoleh bisa untuk membeli ternak maupun untuk kebutuhan ekonomi rumah tangga petani sendiri.

Baca Juga: Upaya Mewujudkan Ketahanan Pangan Sulawesi Utara, TNI & Tani Tanam Jagung

 



Sumber : Kompas TV/Antara


BERITA LAINNYA



Close Ads x