Kompas TV bisnis ekonomi dan bisnis

Bukan Indonesia, Ini Negara Dengan Pertumbuhan Bisnis Antar Makanan Online Tercepat

Kompas.tv - 14 September 2021, 15:00 WIB
bukan-indonesia-ini-negara-dengan-pertumbuhan-bisnis-antar-makanan-online-tercepat
Ilustrasi layanan pesan antar makanan (Sumber: Kompas.com/Shutterstock)
Penulis : Dina Karina | Editor : Desy Afrianti

JAKARTA, KOMPAS.TV- Bisnis pesan antar makanan diproyeksi akan semakin berkembang. Tak hanya di Indonesia, tapi juga di Asia Tenggara. Pada 2025, nilai bisnis pesan antar makanan di kawasan ini akan mencapai 170,5 miliar dollar AS atau sekitar Rp 2.425 triliun.

"Pertumbuhan tercepat diperkirakan terjadi di Myanmar, Vietnam, dan Filipina," kata Group Managing Director for Operations Grab, Russell Cohen, dalam siaran persnya dikutip Selasa (14/9/2021).

Menurut Russel, pertumbuhan layanan pesan antar makanan juga dipicu oleh pandemi, yang membatasi aktivitas masyarakat di rumah saja.

Tahun lalu, nilai Gross Merchandise Value (GMV) pengantaran makanan online kawasan Asia Tenggara sebesar 9 miliar dollar AS. Jumlah itu akan naik lebih dari 3 kali lihat pada 2025, menjadi 28 miliar dollar AS.

Baca Juga: Giliran Traveloka Jawab soal Menu Daging Anjing

GMV adalah akumulasi nilai pembelian dari pengguna melalui situs atau aplikasi dalam periode tertentu.

Sementara pertumbuhan tahunan gabungan (CAGR) food delivery di Asia Tenggara pada 2025 akan mencapai 24,4 persen.

Survei yang dilakukan Grab bersama Euromonitor International, juga menyoroti peran konsumen dalam pertumbuhan bisnis tersebut. Dalam laporan bertajuk 'Tinjauan Industri Pengiriman Makanan 2021', disebutkan 26 persen konsumen di Asia Tenggara adalah pengguna baru layanan pengantaran makanan online.

Alasan mereka menggunakan layanan itu, adalah untuk menghindari kegiatan makan di luar dan meminimalisir kontak dengan orang lain. Faktor lain yang mendorong penggunaan jasa pengantaran makanan adalah adanya promo.

Baca Juga: Satgas BLBI Panggil Nirwan dan Indra Bakrie untuk Lunasi Utang ke Negara

Survei juga menyebutkan, 78 persen konsumen di Asia Tenggara menggunakan layanan pengantaran makanan sebanyak seminggu sekali bahkan lebih.

Sementara penilaian konsumen terhadap suatu layanan pengantaran online, yaitu berdasarkan faktor kecepatan pengantaran (51 persen), variasi pilihan makanan (45 persen) dan promosi (41 persen).

Survei selama periode Oktober 2020 hingga Maret 2021.



Sumber :


BERITA LAINNYA



Close Ads x