Kompas TV bisnis ekonomi dan bisnis

Dibanggakan Jokowi Ekspornya Terus Naik, Ketahui Apa itu Porang, Manfaat dan Nilai Bisnis

Kompas.tv - 20 Agustus 2021, 13:29 WIB
dibanggakan-jokowi-ekspornya-terus-naik-ketahui-apa-itu-porang-manfaat-dan-nilai-bisnis
Tanaman umpi porang (Amorphophallus mueleri blume) yang bernilai ekspor tinggi (Sumber: sonora.id)
Penulis : Fransisca Natalia | Editor : Iman Firdaus

JAKARTA, KOMPAS.TV – Porang yang juga dikenal dengan nama iles-iles merupakan tanaman jenis umbi-umbian dengan nama latin Amorphophallus mueleri blume. Tanaman porang ini sedang naik daun di Indonesia lantaran ternyata bernilai milyaran rupiah.

Bahkan, namanya makin mencuat berkat kisah sukses petaninya. Sebelumnya, petani porang di desa Kepel, Jawa Timur berhasil menjadi miliader karena bisnis ekspor porang ini.

Presiden Joko Widodo pun terkesan dan bangga dengan hasil pertanian ini yang sudah diekspor ke Jepang dan China ini . "Saya tadi menanyakan per hektar bisa menghasilkan berapa ton? Disampaikan bahwa satu hektar bisa 15-20 ton," kata Presiden Jokowi di Madiun, Jawa Timur. 

Melansir dari website pertanian.go.id, Umbi Porang merupakan komoditas utama tanaman pangan yang berorientasi ekspor. Saat ini, Indonesia mengekspor porang dalam bentuk chips (irisan tipis), kemudian di negara tujuan diolah kembali sebagai bahan pangan dan kosmetik.

Adapun, permintaan porang banyak berasal dari Jepang, Tiongkok, Vietnam dan Australia dengan total ekspor porang sekitar 11.170 ton.

Manfaat porang

Porang biasanya dimanfaatkan untuk bahan baku pembuatan tepung konjak atau tepung glucomannan. Tepung ini yang kemudian dipakai sebagai bahan utama olahan shirataki, mi bening yang banyak dikonsumsi di Asia Pasifik.

Berbeda dengan tepung terigu atau tepung beras, konjak sendiri dikenal memiliki banyak serat. Itu sebabnya shirataki berbahan dari konjak memiliki rasa lebih kenyal tetapi  kandungan karbohidrat lebih sedikit.

Mi shirataki ini juga seringkali dipakai untuk mi ramen di Jepang. Popularitas shirataki juga terus meningkat karena dipercaya sebagai menu diet dan gaya hidup sehat.

Baca Juga: Kadar Gula Sangat Rendah, Presiden Jokowi Sebut Porang Bisa Gantikan Beras

Manfaat porang juga dapat diolah menjadi bahan baku produk kosmetik, pengental, penjernih air, juga untuk pembuatan lem dan "jelly" yang beberapa tahun terakhir kerap diekspor ke negeri Jepang.

Harga ekspor

Masa panen porang memang cukup lama, yaitu mencapai 1 tahun. Namun hal ini tidak perlu dikhawatirkan, karena jika sudah panen, hasil porang bisa mencapai 300 juta rupiah untuk 1 hektar kebun. Cukup menggiurkan, mengingat untuk modal 1 hektar kebun bersama bibitnya seharga 50-60 juta rupiah. Harga porang di pasaran ekspor pun terus meningkat.

Melansir pada berita Kompastv sebelumnya, saat Presiden Jokowi melakukan kunjungan ke pabrik pengolahan porang milik PT Asia Prima Konjac di Kabupaten Madiun, Provinsi Jawa Timur, Kamis (19/8/2021), Porang diekspor dalam bentuk olahan "chips" (irisan tipis) kering, yang harganya sekitar Rp 55.000 per kilogram.

Jika dalam bentuk tepung porang yang nilai jualnya bisa mencapai Rp 100.000 hingga Rp 150.000 per kilogram.

Lantaran sangat ekonomis, banyak warga Kabupaten Madiun yang menanam porang. Hal itu terlihat dari tren kenaikan luas lahan selama lima tahun terakhir.

Sesuai data Dinas Pertanian setempat, pada 2016 di Kabupaten Madiun hanya terdapat 1.484 hektare lahan porang. Setahun kemudian bertambah menjadi 1.536 hektare dan pada 2018 mencapai 1.568 hektare.

Pada 2019 luas lahan porang mengalami lonjakan drastis menjadi 3.465 hektare. Kemudian, tahun 2020 bertambah menjadi seluas 5.363 hektare, dan dimungkinkan terus bertambah.

Sentra budi daya porang juga telah dikembangkan di 10 kecamatan dari sebelumnya yang hanya beberapa kecamatan. Yakni, Kecamatan Saradan, Kare, Dolopo, Dagangan, Mejayan, Gemarang, Wungu, Wonoasri, Pilangkenceng, dan Madiun.

Baca Juga: Dapat Tekan Angka Kemiskinan, Porang Diekspor dalam Bentuk 'Chips'

 




Sumber : Kompas TV


BERITA LAINNYA



Close Ads x