Kompas TV bisnis ekonomi dan bisnis

Nilai Ekspor Pertanian Meningkat, Jokowi: Petani Tetap Produktif di Masa Pandemi

Kompas.tv - 14 Agustus 2021, 18:06 WIB
nilai-ekspor-pertanian-meningkat-jokowi-petani-tetap-produktif-di-masa-pandemi
Presiden Joko Widodo (Jokowi) melepas Ekspor Merdeka Pertanian dari 17 pelabuhan udara dan laut melalui video conference dari Istana Kepresiden Bogor, Jawa Barat, Sabtu (14/8/2021). (Sumber: Biro Pres Sekretariat Presiden)
Penulis : Aryo Sumbogo | Editor : Hariyanto Kurniawan

JAKARTA, KOMPAS.TV - Sektor pertanian Indonesia menunjukan progres yang baik belakangan ini lewat peningkatan komoditas ekspor sebesar 15,79 persen year on year (yoy) sepanjang 2020.

Presiden Joko Widodo (Jokowi) pun melihat terjadinya perbaikan pada nilai tukar petani (NTP) Indonesia dalam kurun waktu tersebut.

"Pada Juni 2020, nilai tukar petani berada di angka 99,60, secara konsisten meningkat hingga Desember 2020 mencapai 103,25 dan Juni 2021 mencapai 103,59," kata Presiden Jokowi dalam keterangan pers Sekretariat Presiden, Sabtu (14/8/2021).

Dengan keadaan yang sedang mendukung seperti ini, Presiden Jokowi yakin petani-petani Indonesia akan tetap produktif di masa pandemi.

Baca Juga: Jokowi Minta Petani Lebih Kompetitif: Persaingan Produk Pertanian Kini Sudah Lintas Negara

Buktinya, Presiden Jokowi mengungkapkan, sektor pertanian menjadi salah satu sektor yang mampu bertahan dari tekanan pandemi Covid-19.

Bahkan, nilai ekspor pertanian pada 2020 yang mencapai Rp451,8 triliun atau naik 15,79 persen (yoy) terbilang lebih tinggi dibanding 2019 yang sebesar Rp390,16 triliun.

"Kemudian, pada semester I tahun 2021, dari Januari sampai dengan Juni 2021, ekspor (pertanian) mencapai Rp282,86 triliun," terang Presiden Jokowi.

"Atau naik 14,05 persen dibandingkan periode yang sama tahun 2020, yaitu sebesar Rp202,05 triliun," imbuhnya.

Baca Juga: Mentan Syahrul Yasin Limpo Sebut Penyuluh Pertanian Sebagai Kopassusnya Kementerian Pertanian

Tak ingin menyiakan momen baik ini, Presiden Jokowi lantas meminta para kepala daerah untuk menggali potensi ekspor di daerahnya masing-masing.

Contoh komoditas pertanian yang berpotensi diekspor antara lain sarang burung walet, porang, minyak atsiri, bunga melati, tanaman hias, edamame, dan produk hortikultura.

Selain itu, Presiden Jokowi juga meminta para petani disambungkan dengan rantai pasok baik nasional maupun global.

Dengan begitu, para petani dan pelaku-pelaku usaha pertanian dapat secara mudah mengekspor produknya sekaligus berkembang menjadi sentra-sentra produksi yang berorientasi global.

Baca Juga: Ratusan Hama Belalang Kumbara Serang Pertanian di Kabupaten Sumba Barat Daya, Panen Terancam Gagal

"Kalau kita betul-betul berikan perhatian, (pertanian) akan menghasilkan produk yang baik untuk diekspor. Juga produk olahan peternakan yang juga makin terbuka pasarnya," kata Presiden Jokowi.

Namun, Presiden Jokowi mengingatkan bahwa saat ini tidak cukup hanya fokus pada peningkatan produksi, karena penguasaan teknologi punya posisi yang tak kalah penting. 

"Melakukan hilirisasi untuk meningkatkan nilai tambah dan menghitung skala ekonomi melalui klasterisasi, ini penting sekali," papar Presiden Jokowi.

"Serta mekanisasi pengembangan produk dan juga promosi produk berbasis digital. Ini juga harus kita kembangkan agar produk-produk pertanian kita makin dikenal luas dan makin kompetitif," tutupnya.

 



Sumber : Kompas TV



BERITA LAINNYA



Close Ads x