Kompas TV bisnis ekonomi dan bisnis

IPO Bukalapak Cetak Dua Sejarah Baru di Bursa Efek Indonesia

Kompas.tv - 6 Agustus 2021, 15:56 WIB
ipo-bukalapak-cetak-dua-sejarah-baru-di-bursa-efek-indonesia
Start Up Bukalapak resmi tercatat di Bursa Efek Indonesia per hari jumat (6/8/2021), dengan kode BUKA (Sumber: ANGGI / KOMPAS TV)
Penulis : Fransisca Natalia | Editor : Gading Persada

JAKARTA, KOMPAS.TV – PT Bukalapak.com Tbk (BUKA) membuat dua sejarah baru di Bursa Efek Indonesia hari ini, Jumat (6/8/2021).

Pertama, emisi initial public offering (IPO) Bukalapak menjadi rekor baru di Tanah Air, yakni senilai Rp21,90 triliun.

Sedangkan, sejarah kedua yang muncul dari IPO Bukalapak yaitu, Bukalapak menjadi emiten e-commerce pertama di bursa efek.

Bukalapak menjalankan bisnis e-commerce dan memiliki target segmen usaha Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM).

Untuk sejarah pertama, angka tersebut muncul setelah Bukalapak menawarkan sebanyak-banyaknya 25.765.504.800 saham ke publik pada harga Rp850 per saham.

Nilai IPO Bukalapak menyingkirkan rekor sebelumnya yang dipegang oleh PT Adaro Energy Tbk saat melantai di bursa efek 16 Juli 2008 silam.

Kala itu, emiten bersandi saham ADRO ini sukses meraup dana IPO hingga Rp12,23 triliun.

Baca Juga: "Unicorn" Masuk di Bursa Efek Indonesia Tandai Bukalapak Tetap Kompetitif

Mengutip riset Frost & Sullivan, Bukalapak merupakan pemain e-commerce pertama di Indonesia yang bergerak di pasar ritel mikro offline dengan jaringan warung terbesar di Indonesia dengan pangsa pasar masing-masing sebesar 39 persen dan 40 persen di industri eWarung dan O2O (Online To Offline).

Total jumlah jaringan mitra Bukalapak tumbuh dari 2.870 mitra per 1 Januari 2017, menjadi sekitar 6,9 juta mitra per tanggal 31 Desember 2020.

Sebagai gambaran kinerja, total volume yang diproses atau total processing volume (TPV) Bukalapak mengalami pertumbuhan signifikan dari US$ 2.024 juta pada tahun 2018, menjadi US$ 4.099 juta di tahun 2019.

Angka ini terus menanjak menjadi US$ 6.077 juta pada tahun 2020.

Adapun TPV emiten ini dari mitra Bukalapak, mengalami kenaikan dari US$ 390 juta pada tahun 2018, menjadi US$ 741 juta di tahun 2019.

Angka itu lantas naik lebih dari dua kali lipat setahun berikutnya, yakni di tahun 2020, menjadi US$ 1.634 juta.

Bukalapak mencatat memiliki lebih dari 30 juta pengguna terdaftar pada akhir 2018.

Sedangkan pada 31 Desember 2020, jumlah pengguna terdaftar Bukalapak sudah di angka 100 juta.

Baca Juga: Bukalapak Melantai di Bursa Efek Indonesia



Sumber : Kompas TV/Kontan.co.id


BERITA LAINNYA



Close Ads x