Kompas TV bisnis ekonomi dan bisnis

AirAsia Sudah Lebih Dulu Kurangi Komisaris Jadi 3 Orang

Kompas.tv - 3 Juni 2021, 12:59 WIB
airasia-sudah-lebih-dulu-kurangi-komisaris-jadi-3-orang
Pesawat AirAsia (Sumber: Airasia.com)
Penulis : Dina Karina | Editor : Iman Firdaus

JAKARTA, KOMPAS.TV- Menteri BUMN Erick Thohir berencana memangkas dewan komisaris (Dekom) Garuda Indonesia sebagai langkah efisiensi. Namun ternyata, hal itu sudah lebih dulu dilakukan oleh maskapai  PT AirAsia Indonesia Tbk (CMPP).

CMPP mengurangi anggota dekom anak perusahaannya, PT Indonesia AirAsia (IAA) dari 5 orang menjadi hanya 3 orang. Head of Corporate Secretary AirAsia Indonesia Indah Permatasari Saugi mengatakan, tidak ada dampak material dari pemangkasan jumlah komisaris anak usahanya tersebut.

"Tidak terdapat dampak yang material baik dari segi operasional, hukum, kondisi keuangan, ataupun kelangsungan usaha emiten atau perusahaan publik, " kata Indah dikutip dari keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia, Kamis (03/06/2021).

Baca Juga: Meski Ada Program Pensiun Dini, Garuda Tetap Pertahankan 1.300 Pilot dan Kru Kabin

"Namun, karena perseroan adalah perusahaan publik yang sahamnya tercatat di IDX dan diawasi oleh OJK maka perseroan berkewajiban untuk menyampaikan informasi ini kepada OJK, IDX dan publik," tambahnya.

Indah menjelaskan, 2 orang yang sudah tidak lagi menjadi Komisaris IAA adalah Pin Harris dan Muhamad Kerry Adrianto. Sehingga, 3 nama yang tersisa adalah:

Komisaris Utama : Dendy Kurniawan
Komisaris : Kamarudin Bin Meranun
Komisaris : Tharumalingam Kanagalingam

Sebelumnya, AirAsia Group dikabarkan tengah mencari dana segar sebanyak 694,6 juta dollar AS atau sekitar Rp8,7 triliun, lewat utang dan penjualan saham.

Baca Juga: Butuh Dana Segar Rp8,7 T, AirAsia Group Mau Ngutang dan Jual Saham

Dana itu untuk membiayai operasional perusahaan lantaran sepanjang kuartal-I 2021, mengalami kerugian sebesar 767,4 juta ringgit.

Mengutip dari Forbes (31/05/2021), kerugian itu masih lebih rendah dibanding periode yang sama tahun lalu, yang sebesar 803,8 juta ringgit. Namun, sebenarnya AirAsia bisa mencatatkan kinerja keuangan yang lebih baik jika saja Malaysia tidak diterpa gelombang kasus Covid-19 susulan.

Pada awal 2021, AirAsia sudah menjual sebagian sahamnya kepada 2 perusahaan swasta dan mendapatkan dana sebesar 336 juta ringgit.

Baca Juga: Sriwijaya Air Tawarkan Karyawan Resign, Segini Besaran Pesangonnya

Perusahaan juga sedang bernegosiasi dengan sejumlah lembaga keuangan untuk mendapatkan dana tambahan. Serta pihak yang menyewakan (lessor) pesawat untuk merestrukturisasi biaya sewa pesawat. Perusahaan juga sedang berdiskusi dengan calon mitra yang dapat berinvestasi di segmen tertentu dari bisnis grup.

Pada kuartal-I tahun ini, pendapatan perusahaan bahkan anjlok hingga 91 persen dibanding periode yang sama tahun lalu. Sehingga AirAsia hanya mencatatkan pemasukan sebanyak 205,1 juta ringgit.



Sumber : Kompas TV


BERITA LAINNYA



Close Ads x