Kompas TV bisnis bumn

Pabrik Baru PT KS Mulai Beroperasi, Erick Thohir: Ini Berkontribusi Buat Cadangan Devisa Negara

Kompas.tv - 19 Mei 2021, 01:30 WIB
pabrik-baru-pt-ks-mulai-beroperasi-erick-thohir-ini-berkontribusi-buat-cadangan-devisa-negara
Pabrik Hot Strip Mill 2 (HSM 2) PT Krakatau Steel (Persero) Tbk mulai beroperasi (Sumber: Dok BUMN)
Penulis : Johannes Mangihot | Editor : Tito Dirhantoro

JAKARTA, KOMPAS.TV – Menteri BUMN Erick Thohir mengapresiasi mulai beroperasinya pabrik Hot Strip Mill 2 (HSM 2) PT Krakatau Steel (Persero) Tbk.

Menurut Erick, pabrik baru ini menjadi transformasi PT Krakatau Steel dalam memenuhi kebutuhan baja dalam negeri.

Terlebih, pabrik baru tersebut telah berhasil melakukan produksi perdana Hot Rolled Coil (HRC) yang berkapasitas 1,5 juta ton per tahun.

Baca Juga: Wamen BUMN Pahala Mansury: Optimalisasikan Aset Subholding Sarana Infrastruktur Krakatau Steel

“Dengan beroperasinya Pabrik HSM 2 Krakatau Steel mampu memenuhi kebutuhan baja dalam negeri, sehingga akan mewujudkan kemandirian industri baja nasional. Hal ini akan berkontribusi terhadap penghematan cadangan devisa negara mencapai Rp29 triliun,” ujar Erick dalam keterangan tertulisnya, Selasa (18/5/2021).

Pabrik dengan investasi mencapai USD521 juta atau setara Rp7,5 triliun ini merupakan pabrik baja yang menggunakan teknologi terbaru dan tercanggih yang mulai dibangun pada 2016. 

Pabrik ini menghasilkan produk baja HRC dengan spesifikasi tertentu untuk melengkapi produk yang dihasilkan oleh pabrik HSM 1 Krakatau Steel yang sudah beroperasi dari tahun 1983.

Salah satu jenis produk yang menjadi keistimewaan pabrik baru ini adalah HRC untuk kebutuhan otomotif dan pabrik ini adalah pabrik pertama di Indonesia yang mampu menghasilkan ketebalan HRC dengan rentang 1,4 mm hingga 16 mm dengan lebar mulai dari 600 mm hingga 1.650 mm. 

Baca Juga: Erick Thohir Pecat Seluruh Direksi Kimia Farma Diagnostika Buntut Kasus Tes Antigen Bekas

Terpisah, Direktur Utama Krakatau Steel Silmy Karim menjelaskan teknologi dan sistem terbaru yang dimiliki Pabrik HSM 2 mampu meningkatkan efisiensi produksi.

Menurut Silmy, total penghematan biaya operasional bisa mencapai 25 persen dari pabrik HSM pada umumnya

“Ini karena penurunan konsumsi energi dan penggunaan tenaga kerja yang lebih optimal,” ujar Silmy Karim. 



Sumber : Kompas TV


BERITA LAINNYA



Close Ads x