Kompas TV bisnis bumn

Industri Asuransi Terdampak Pandemi, BUMN Indonesia Re Cari Terobosan Agar Bisa Bertahan

Kompas.tv - 6 Mei 2021, 15:09 WIB
industri-asuransi-terdampak-pandemi-bumn-indonesia-re-cari-terobosan-agar-bisa-bertahan
BUMN reasuransi PT Reasuransi Indonesia Utama (Persero) atau Indonesia Re (Sumber: Dok. Indonesia Re)
Penulis : Dina Karina | Editor : Purwanto

Pendapatan premi asuransi kendaraan bermotor, yang selama ini jadi penyumbang terbesar asuransi umum, turun hingga 21,3 persen di periode yang sama. Yaitu dari Rp18,7 triliun menjadi Rp14,7 triliun.

Pembicara kunci dalam acara ini adalah Co-Founder Crisis Management Centre & Vice Dean, PPM School of Management, Aries Heru Prasetyo.

"Di 2021-2022, dunia usaha harus mengantisipasi jika wabah ini masih belum sirna. Caranya, dengan memantabkan ketahanan di bidang keuangan, operasional, dan komersial," ujar Aries dalam paparannya.

Baca Juga: Sejauh Mana Pihak Asuransi Memberikan Perlindungan Bagi Nasabah Yang Terkena Virus Corona?

Sementara itu, pendapatan premi Reasuransi Umum kuartal-IV tahun 2020 tercatat sebesar Rp21,7 triliun. Tumbuh sebesar 27,7 persen dibanding periode yang sama tahun 2019 yaitu Rp17 triliun.

Dari sisi klaim, tercatat sebesar Rp12,3 triliun, meningkat sebesar 98,6 persen dibanding dengan periode yang sama di 2019 yang hanya Rp6,2 triliun.

Mengutip pemberitaan Kontan.co.id, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menyarankan industri asuransi dan reasuransi melakukan sejumlah terobosan, agar bisa bertahan saat pandemi.

Kepala Departemen Pengawasan Industri Keuangan Non-Bank (IKNB) 2A, OJK Ahmad Nasrullah, perusahaan asuransi kini harus menjual produknya secara online. Meskipun sebelumnya terbiasa bertemu langsung dengan konsumen.

Baca Juga: Nasabah Asuransi Jiwa Bumiputera Unjuk Rasa Tuntut Dana Klaim yang Belum Dibayar Sejak 2018!

“Tolong dikomunikasikan dengan teman-teman anggota (asosiasi) untuk lebih proper. Berdasarkan hasil evaluasi, kita akan diskusikan tahun depan untuk bisa (penjualan secara digital) diterapkan secara permanen,” kata Ahmad pada 17 Desember 2020.

Ahmad mengharapkan agar para penyelenggara asuransi bisa menjaga reputasi dan kepercayaan masyarakat. Lantaran saat pandemi juga muncul berbagai kasus gagal bayar di industri asuransi.

“Ketiga, harus kita antisipiasi dan mitigasi risiko, walau vaksin sudah datang, kita jaga-jaga untuk kemungkinan terburuk. Bila ini (pandemic) berlanjut di 2021, bagaimana mitigasi risikonya,” pungkasnya.




Sumber : Kompas TV


BERITA LAINNYA



Close Ads x