Kompas TV bisnis kompas bisnis

Pasokan Menumpuk, Pemda Tolak Terima Beras Impor

Kompas.tv - 25 Maret 2021, 13:37 WIB
Penulis : Natasha Ancely

KOMPAS.TV - Penolakan menerima 1 juta beras impor datang dari sebagian besar wilayah Indonesia karena stok beras sejak 2018 masih menumpuk di gudang Bulog daerah.

Bahkan di seluruh daerah sedang mengalami panen raya. Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo menyarankan pemerintah pusat lebih baik memikirkan bagaimana gabah petani diserap supaya harga di tingkat petani tak anjlok.

Karawang yang merupakan lumbung padi provinsi Jawa Barat juga menolak impor beras. Stok beras menumpuk bahkan pengiriman yang biasa 500 ton menjadi 900 ton dalam sebulan terakhir hingga membuat harga beras turun.

Bahkan di Kediri Jawa Timur Bupati Hanindhito Himawan Pramana berencana mengekspor beras produksi wilayahnya. Ketersediaan beras melimpah hingga 49 ribu ton.

Hasil panen raya 2020 masih tersimpan 259 ribu ton, sedangkan kebutuhan konsumsi beras di kediri hanya 114 ribu ton.

Rencana pemerintah untuk mengimpor beras 1 juta ton juga belum tentu direalisasikan Perum Bulog.

Karena menurut Direktur Utama Bulog Budi Waseso saat rapat dengan Komisi VI DPR RI, cadangan beras pemerintah di gudang Bulog menumpuk lebih dari 300 ribu ton dan kualitasnya menurun karena terlalu lama disimpan sejak 2018.

Tapi Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi bergeming, impor tetap dilakukan hanya ditunda. Bukan pada saat panen raya Maret-Mei 2021, dan Lutfi menyatakan berani mundur bila kebijakannya terbukti salah.

Kebijakan mengimpor beras dalam volume besar selalu berulang. Impor dilakukan tiap tahun dan terakhir dalam volume besar pada 2018. Di 2019 dan 2020 panen raya menghasilkan surplus beras.

Tak ada kenaikan harga yang biasa jadi alasan pemerintah mengimpor beras, bahkan saat ini harga beras stabil cenderung turun.




Sumber : Kompas TV

BERITA LAINNYA



Close Ads x