Kompas TV bisnis ekonomi dan bisnis

Tentang Pasar Modal: Corona Dan 2020 Bikin Gue Mikir Masa Tua

Kompas.tv - 30 November 2020, 20:46 WIB
tentang-pasar-modal-corona-dan-2020-bikin-gue-mikir-masa-tua
Gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta. (Sumber: KompasTV)
Penulis : Dyah Megasari

Viralnya tayangan drama serial yang berbau investasi dan sejumlah boyband yang perusahaan manajemennya menjual saham perdana alias initial public offering (IPO), punya andil menggerakkan milenial untuk mencari tahu dan mempelajari saham, mengenal lebih jauh tentang Bursa Efek Indonesia (BEI).

“Misalnya IPO BigHit, pas BTS sedang viral-viralnya. Tak sedikit para Army, penggemar BTS secara otomatis mencari informasi tentang berinvestasi saham. Banyak juga serial drama yang semakin ke sini mengangkat investasi saham,” kata Mike.

Lima Gerbang Masuk Halaman Saham

Berinvestasi adalah menyusun peta rencana keuangan. Bukan bersusah payah mengayuh menuju kebangkrutan finansial.

Oleh sebab itu, Mike mengingatkan lima hal penting bagi investor pemula yang ingin berinvestasi ke pasar saham.

Pertama, Keamanan bertransaksi. Pastikan bahwa broker sahamnya telah memiliki ijin usaha yang sah dan terdaftar sebagai anggota bursa efek. Dengan begitu setidaknya  mereka telah memenuhi standar kualifikasi  seperti kecukupan modal untuk menjalankan usaha dan kesiapan menjalankan good corporate governance atau tata kelola usaha yang profesional dalam melayani nasabah.

“Pastikan juga mereka telah menjalankan sistem pengamanan data nasabah dan transaksi untuk mengantisipasi tindakan pencurian dan penyalahgunaan,” jelasnya.

Kedua, Kenyamanan bertransaksi. Tren pergerakan harga dan momentum jual beli saham dapat terjadi kapan saja. Karena itu kecepatan, ketepatan-akurasi, ketertiban-tercatat dan kemudahan akses adalah kenyamanan yang harus ada dalam melakukan transaksi saham.

Ini mutlak, perlu investor dapatkan dari broker saham. Tidak cukup hanya  memiliki kantor yang representative dan galeri investasi, pilih broker saham yang  menyediakan platform transaksi online atau online trading baik berbasis web maupun aplikasi mobile.

“Dengan fasilitas ini, investor dapat melakukan investasi saham kapan saja, darimana saja dan dengan cara atau perangkat apa saja (PC, desktop, gadget). Juga dukungan customer service untuk mengantisipasi jika terjadi kesulitan dalam bertransaksi” kata Mike.

Ketiga, keterjangkauan keuangan. Layanan broker saham yang dipilih juga musti memenuhi aspek affordability. Artinya terjangkau dengan harga yang wajar. Investor pemula kemungkinan memiliki dana investasi tidak besar.

“Selain itu ketika baru mulai investasi sebaiknya mulai dari kecil dulu lalu secara bertahap diperbesar,” kata Mike.

Karena itu pilih broker saham dengan syarat penempatan dana, jumlah minimum transaksi jual atau beli yang fleksibel, serta komisi transaksi jual-beli kecil.

“Intinya yang terjangkau oleh anda sebagai investor pemula. Sehingga anda bisa mulai investasi saham sesuai dana yang tersedia dan  berbagai biaya tidak terlalu menggerus keuntungan investasi saham anda,” jelas Mike.

Keempat, kelengkapan  fitur online trading. Hal ini penting di era digital dengan mobilitas masyarakat yang tinggi atau mobilitas yang masih terpasung pandemi.

Kemudian kelima, komitment untuk edukasi investor dari broker saham. Poin terakhir ini terdengar klise, tetapi justru kunci di antar apoin lainnya. Sebab, edukasi adalah penuntun terbaik bagi investor untuk menghindari kebangkrutan. Edukasi akan  melatih pemula untuk memahami risiko investasi.

Intinya, investasi bukanlah judi. Dengan investasi, tidak hanya pasar modal saja yang stabil di era new normal, tetapi masa datang juga menjadi lebih terlindungi.



Sumber : Kompas TV


BERITA LAINNYA



Close Ads x