Kompas TV nasional politik

Ini Alasan Menhan Prabowo Ingin Beli 15 Pesawat Tempur Bekas Milik Austria

Kompas.tv - 23 Juli 2020, 20:55 WIB
ini-alasan-menhan-prabowo-ingin-beli-15-pesawat-tempur-bekas-milik-austria
Menteri Pertahanan Prabowo Subianto memimpin Sertijab pejabat Eselon I di Lingkungan Kemhan. (Sumber: Dokumen Kemhan.go.id)
Penulis : Johannes Mangihot

JAKARTA, KOMPASTV - Rencana Kementerian Pertahanan (Kemhan) membeli 15 pesawat tempur Eurofighter Typhoon bekas milik Angkatan Udara Austria sedang dikaji oleh TNI AU.

Kepala Biro Humas Kementerian Pertahanan (Kemhan) Brigjen Djoko Purwanto menjelaskan Kemhan memang punya agenda untuk membeli Alutsista. Termasuk membeli 15 pesawat tempur milik AU Austria.

Ia menyatakan setiap pembelian Alutsista pastinya melalui proses kajian dan memiliki proses yang panjang. Menurutnya setiap rencana pembelian Alutsista yang diajukan belum tentu dapat terealisasi. 

Baca Juga: Gebrakan Menhan Prabowo Borong Alutsista

Namun yang pasti Menhan Prabowo Subianto punya agenda untuk memperjuangkan dan mewujudkan pertahanan Indonesia yang kuat.

"Intinya kan Kemenhan, menteri (Prabowo) ingin TNI kuat. Itu saja poinnya. Itu yang harus dibangun," ujar Djoko di Gedung Kemhan, Jakarta, Kamis (23/7/2020).

Rencana pembelian 15 pesawat tempur Eurofighter Typhoon bekas milik AU Austria menjadi pemberitaan media Austria, Kronen Zeitung, Sabtu (18/7/2020).

Dalam pemberitaannya, media Austria tersebut memuat surat permohonan yang diajukan Prabowo.

Baca Juga: Menhan Prabowo Surati Menhan Austria, Berminat Beli 15 Eurofighter Typhoon

Dalam surat berkop Kementerian Pertahanan RI tertanggal 10 Juli 2020 yang ditandatangani Prabowo Subianto itu, disebutkan bahwa Indonesia tengah berupaya memenuhi kebutuhan organisasi angkatan bersenjata. 

Prabowo mendapat informasi bahwa Austria memiliki pesawat tempur Typhoon yang dibeli tahun 2002. Saat ini, Austria memiliki 15 pesawat itu.

Adapun surat dengan nomor 60/M/VII/2020 tentang permohonan pembelian 15 pesawat tempur Eurofighter Typhoon bekas itu ditujukan kepada Menteri Pertahanan Austria Klaudia Tanner.
 



Sumber : Kompas TV


BERITA LAINNYA



Close Ads x