Kompas TV nasional politik

Pilkada Saat Pandemi, Mendagri Usul ke KPU Masker dan Hand Sanitizer Jadi Alat Peraga Kampanye

Kompas.tv - 20 Juli 2020, 10:16 WIB
pilkada-saat-pandemi-mendagri-usul-ke-kpu-masker-dan-hand-sanitizer-jadi-alat-peraga-kampanye
Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian saat Rakornas Kemendagri di Nusa Dua, Bali, Jumat (28/2/2020). (Sumber: Kompas TV)
Penulis : Deni Muliya

JAKARTA, KOMPAS.TV - Komisi Pemilihan Umum (KPU) disarankan agar menambah jenis alat peraga kampanye (APK) yang diperbolehkan pada Pilkada 2020.

Baca Juga: PPDP Mulai Mendata Warga Yang Memiliki Hak Pilih di Pilkada Serentak

APK itu berupa masker dan hand sanitizer yang dinilai akan bermanfaat untuk masyarakat karena pandemi Covid-19 belum berakhir.

Saran tersebut diungkapkan Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian melalui keterangan tertulisnya kepada awak media, Minggu (19/7/2020).

“Saran saya juga kepada KPU, kalau bisa alat peraganya (peraga kampanye) juga adalah masker dan hand sanitizer, karena ini adalah senjata penting untuk mem-block tiga jenis penularan Covid-19,” ujar Tito.

Mantan Kapolri ini berharap, dengan membagikan alat peraga kampanye berupa masker dan hand sanitizer, masyarakat memiliki kesadaran tinggi terhadap penularan Covid-19. 

Tito juga berharap masyarakat tak lagi lalai mengenai kemungkinan penularan virus tersebut. 

“Ini pasti banyak yang lalai, semua benda yang dipegang oleh yang positif kemudian ada semburan atau cairan dari yang positif ke benda itu, maka akan menular ke benda itu virusnya," tutur Tito. 

"Kemudian jika benda itu dipegang oleh orang yang negatif, kemudian pegang hidung, wajah, mata, mulut, bisa langsung positif juga,” katanya.  

Baca Juga: Pilkada 2020 akan Jadi Ajang Pertarungan Ide Penanganan Corona, Ini Kata Mendagri Tito Karnavian

Tito menjelaskan, meskipun digelar pada situasi pandemi Covid-19, tetapi Pilkada 2020 tak boleh menjadi klaster baru penyebaran virus corona. 

Oleh karenanya, lanjut Tito, selain alat peraga berupa masker dan hand sanitizer saat kampanye, ia meminta supaya ketika hari pemungutan suara, semua pihak yang terlibat diberi alat pelindung diri di tempat pemungutan suara (TPS). 

“Jangan sampai pilkada ini jadi klaster baru. Maka selain alat peraga, nanti pada saat pemungutan suara, semua diberikan alat proteksi, itu semua disiapkan juga, masker, alat cuci tangan, sarung tangan, hand sanitizer untuk para pemilih di TPS,” kata Tito. 

Sebagaimana diketahui, pilkada 2020 digelar di 270 wilayah di Indonesia, meliputi 9 provinsi, 224 kabupaten, dan 37 kota. 

Pada awalnya, hari pemungutan suara pilkada akan digelar pada 23 September 2020. Namun, karena pandemi Covid-19, hari pencoblosan diundur menjadi 9 Desember 2020.



Sumber : Kompas TV


BERITA LAINNYA



Close Ads x