Kompas TV internasional kompas dunia

Korea Utara Pasang Speaker Besar di Perbatasan dengan Korea Selatan

Kompas.tv - 23 Juni 2020, 23:27 WIB
korea-utara-pasang-speaker-besar-di-perbatasan-dengan-korea-selatan
Ilustrasi: Tentara Korea Selatan berjalan di jembatan unifikasi yang mengarah ke zona demiliterisasi, di area kantor bea cukai, imigrasi, dan karantina di dekat desa perbatasan Panmunjom, Paju, Korea Selatan, Kamis (11/2/2016). Korea Utara dan Korea Selatan Bersitegang, Baku Tembak di Zona Demiliterisasi. (Sumber: AP PHOTO / AHN YOUNG-JOON)
Penulis : Haryo Jati

KOMPAS.TV - Meningkatnya ketegangan antara Korea Utara (Korut) dan Korea Selatan (Korsel) membuat kedua negara melakukan sejumlah tindakan mengejutkan di perbatasan.

Korut dikabarkan membangun sebuah speaker besar di perbatasan kedua negara.

Seperti dikutip Reuters, militer negara pimpinan Kim Jong-un itu membangun speaker tersebut Selasa (23/6/2020) waktu setempat.

Baca Juga: Menteri Unifikasi Korea Mundur usai Ketegangan antara Korsel dan Korut Meningkat

Speaker itu menghadap ke arah wilayah Korsel. Kabarnya, pihak Korut akan menyiarkan monolog tentang keunggulan rezim sosialis Pyongyang.

Dengan begitu siapa pun bisa mendengarnya, baik pihak yang tak menginginkannya.

Sebenarnya pemasangan speaker besar di perbatasan Korea bukanlah hal yang baru.

Pihak Korsel sempat melakukannya dan menyiarkan lagu-lagu K-Pop, hal yang sempat dikritik oleh rezim sosialis Korut.

Namun, speaker tersebut kemudian diturunkan pada 2018. Tetapi pihak Korsel mengancam akan kembali memasangnya jika Korut menyiarkan sesuatu dari speaker mereka.

“Kami juga berpikir akan kembali memasang loudspeaker. Tetapi, pihak Utara belim menyuarkan apa pun, dan kami siap melakukan balasan kapan pun juga,” ujar pihak militer Korsel kepada Reuters.

Baca Juga: Dianggap Adik Kim Jong Un Tak Berguna Lagi, Kantor Penghubung Korut-Korsel Diledakkan

Sebelumnya, pihak Korsel sudah lebih dulu telah menerbangkan balon yang berisi propaganda ke wilayah Korut.

Pihak yang bertanggung jawab atas penerbangan balon tersebut adalah seorang aktivis Korea Selatan, Park Sang-hak.

Menurut Park, pemerintahan Kim Jong-un merupakan iblis dan mengatur negaranya secara barbar.



Sumber : Kompas TV


BERITA LAINNYA



Close Ads x