Kompas TV nasional berita kompas tv

Ketua Umum Partai Demokrat AHY Tolak Pembahasan RUU HIP

Kompas.tv - 16 Juni 2020, 21:59 WIB
ketua-umum-partai-demokrat-ahy-tolak-pembahasan-ruu-hip
Ketum AHY umumkan struktur DPP Partai Demokrat. (Sumber: (Dok. Parai Demokrat))
Penulis : Deni Muliya

JAKARTA, KOMPAS.TV - Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) menyatakan partainya menolak melanjutkan pembahasan Rancangan Undang-Undang Haluan Ideologi Pancasila (RUU HIP) yang diinisiasi oleh DPR. 

Baca Juga: RUU HIP Ditunda, Pemerintah Minta DPR Dengarkan Dulu Masukan dari Masyarakat

AHY berpendapat, bila pembahasan RUU dilakukan saat ini, maka hal itu akan mengalihkan perhatian negara dan masyarakat di dalam menangani persoalan pandemi Covid-19 yang telah membuat kondisi perekonomian dan kesehatan publik menjadi rapuh. 

"Sekali lagi kami tegaskan, RUU HIP ini tidak urgen untuk dibahas ke tahapan berikutnya," ujar AHY melalui akun Twitter-nya, Selasa (16/6/2020). 

Ia menjelaskan, ada sejumlah hal fundamental yang membuat Demokrat menolak melanjutkan pembahasan RUU tersebut. 

Pertama, RUU HIP memunculkan tumpang tindih di dalam sistem ketatanegaraan. 

Sebab, Pancasila sebagai landasan pembentukan Undang-Undang Dasar (UUD) justru hendak diatur oleh Undang-Undang. 

"Hal ini membuat Pancasila menjadi sekedar aturan teknis dan tidak lagi menjadi sumber nilai kebangsaan" kata dia. 

Baca Juga: Mahfud MD: Fokus Tangani Covid, Pemerintah Tunda Pembahasan RUU HIP

Selain itu, lanjut AHY, RUU HIP juga dipandang mengesampingkan aspek historis, filosofis, yuridis, dan sosiologis Pancasila sebagai dasar negara dan ideologi yang disusun oleh para pendiri bangsa. 

Indikator yang paling sederhana, sebut AHY, tidak dimuatnya TAP MPRS Nomor XXV/MPRS/1966 tentang Larangan Ajaran Komunisme/Marxisme-Leninisme. 

"Padahal, TAP MPR tersebut adalah landasan historis dalam membicarakan bagaimana Pancasila menjaga persatuan bangsa. Kita tidak lupa bagaimana sejarah membuktikan kelompok faham marxisme/komunisme di Indonesia pernah berusaha menghancurkan Pancasila. Ini yang kami tangkap juga jadi keprihatinan keluarga besar TNI," ungkap AHY. 



Sumber : Kompas TV


BERITA LAINNYA



Close Ads x