Berangkat dari Kesulitan, Komunitas Dirikan Rumah Singgah Bagi yang Tak Mampu

LAMPUNG, KOMPAS.TV - Belum meratanya fasilitas kesehatan yang layak, tak jarang membuat masyarakat dari luar daerah harus menempuh jarak yang jauh hingga ke pusat kota untuk mendapatkan pelayanan kesehatan.

Berangkat dari kesulitan itu, sebuah komunitas sosial di Lampung mendirikan Rumah Singgah untuk mendampingi pasien dan memberikan fasilitas tempat tinggal sementara bagi pasien rawat jalan yang tidak mampu.

Rumah Singgah Peduli, yang berada di Jalan Sam Ratulangi, Penengahan, Kecamatan Kedaton, Bandar Lampung, menjadi tempat bagi mereka yang tak mampu secara ekonomi, tetapi membutuhkan pelayanan kesehatan.

Tak hanya menyediakan tempat tinggal sementara bagi pasien dan keluarga, Rumah Singgah yang berdiri sejak tahun 2014 ini juga konsisten memberikan edukasi dan mendampingi mereka dalam pengurusan jaminan kesehatan dari pemerintah.

Tak jarang, para relawan melakukan jemput bola saat mendapatkan informasi warga yang membutuhkan bantuan, hal ini dilakukan agar pelayanan sosial bisa menyentuh masyarakat yang benar-benar membutuhkan.

Untuk kebutuhan sehari-hari bagi para pasien, Rumah Singgah hanya memanfaatkan bantuan dari donatur dan iuran sebesar Rp 5.000 bagi yang mampu membayar. 

Dengan nominal yang sangat terjangkau itu, pasien bisa mendapatkan kebutuhan makan tiga kali sehari dan tempat tinggal sementara yang layak.

Sumiyati, salah satu pasien pengidap kanker payudara asal Kabupaten Waykanan, yang memanfaatkan keberadaan peran Rumah Singgah, merasa sangat terbantu dengan keberadaan rumah singgah, yang mendampinginya selama 2 tahun terakhir untuk mendapatkan pelayanan medis di rumah sakit.

Kini, meski di tengah pandemi, Rumah Singgah tetap membuka pelayanan bagi pasien tak mampu, hanya saja saat ini membatasi jumlah pasien. 

Tujuannya tentu untuk meminimalisasi pasien yang datang dari luar daerah dan mencegah penyabaran covid-19.