Kompas TV bisnis ekonomi dan bisnis

Ekonomi Indonesia di 2020 Disebut Lebih Buruk dari Krisis 1998, Jokowi: Kita Harus Bicara Apa Adanya

Kompas.tv - 14 April 2020, 13:20 WIB
ekonomi-indonesia-di-2020-disebut-lebih-buruk-dari-krisis-1998-jokowi-kita-harus-bicara-apa-adanya
Presiden Joko Widodo atau Jokowi saat konferensi pers (Konpers) soal update penanganan virus corona (Covid-19) di Istana Bogor, Jawa Barat, Minggu (15/3/2020) (Sumber: Kompas TV)
Penulis : Tito Dirhantoro

JAKARTA, KOMPAS TV - Presiden Joko Widodo blak-blakan soal proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia yang bakal turun tajam akibat pandemi wabah virus corona atau Covid-19.

Hal itu disampaikan Jokowi dalam Sidang Kabinet Paripurna di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, melalui konferensi video, Selasa (14/4/2020).

"Kita harus bicara apa adanya. Target pembangunan dan pertumbuhan ekonomi akan terkoreksi cukup tajam. Tapi ini bukan hanya terjadi di negara kita, tapi juga di negara lain juga sama, mengalami hal yang sama," kata Jokowi.

Ia menambahkan hampir semua negara di dunia dan berbagai lembaga internasional baik International Monetary Fund (IMF), dan bank dunia sudah memprediksi ekonomi global 2020 akan memasuki periode resesi.

Baca Juga: Imbas Covid-19, Bank Dunia Sebut Ekonomi Indonesia Hanya Tumbuh 2,1%

Jokowi mengatakan, proyeksi pertumbuhan ekonomi internasional akan akan tumbuh negatif 2,8 persen di 2020. Meski demikian, Jokowi mengatakan, semua pihak harus optimistis menghadapi tantangan tersebut.

"Kita harus menyiapkan diri dengan berbagai skenario. Kita tidak boleh pesimis dan tetap harus berikhtiar, bekerja keras untuk pemulihan-pemulihan. Baik pemulihan kesehatan, pemulihan ekonomi, dan Insya Allah kita bisa," ujar bekas Wali Kota Solo itu.

Lembaga pemeringkat Moody's melalui Moody's Investor Service, sebelumnya menyampaikan perekonomian Indonesia hanya akan tumbuh 3 persen tahun ini, sebelum nantinya mengalami perbaikan yang diperkirakan akan tumbuh di kisaran 4,3 persen pada 2021.

Berdasarkan laporannya yang dilansir dari Kompas.com, Moody's menyatakan, perlambatan pertumbuhan ekonomi yang dialami Indonesia tahun ini bakal lebih buruk dari krisis ekonomi pada 1998-1999 lalu.

Baca Juga: Ekonomi Global Bisa Minus 2,8 Persen, Jokowi: Jangan Pesimistis!

Moody's menilai, perlambatan pertumbuhan ekonomi pada kuartal I-2020 masih relatif terjaga. Namun, karena adanya penutupan akses di beberapa daerah, aktivitas ekonomi mulai mengalami gangguan dan akan terus memberikan dampak pukulan bagi pertumbuhan ekonomi.

"Kami memperkirakan pertumbuhan PDB riil melambat menjadi 3,0 persen pada 2020 dan mulai pulih ke 4,3 persen di 2021. Proyeksi PDB tahun ini merupakan yang terendah sejak krisis ekonomi melanda Asia 1998-1999," tulis Moody's dalam keterangannya, Senin (6/4/2020).



Sumber : Kompas TV


BERITA LAINNYA



Close Ads x