WONOGIRI, KOMPAS.TV - Demi mencegah penularan COVID-19 hingga ke pedesaan yang kerap tak punya infrastruktur kesehatan memadai, Kementerian Perhubungan merekomendasikan warga untuk tidak mudik.
Tanpa penghasilan di kota besar, warga nekat pulang kampung, meski perilaku ini berisiko membuat penyebaran virus corona meluas.
Tiba di terminal Giri Adipura, Wonogiri, sejumlah penumpang bus antarkota disterilisasi di bilik disinfektan. Hal ini dilakukan guna mencegah penyebaran COVID-19.
Baca Juga: Imbauan Ganjar Pranowo Tekait Larangan Mudik dan Disiplin Physical Distancing
Warga mengatakan pulang ke kampung halamannya karena mereka sulit mendapatkan penghasilan di luar kota.
Sementara, saat ini, berdasarkan data pemerintah Kabupaten Wonogiri, terdapat dua warga yang positif COVID-19.
Baca Juga: Wacana Larangan Mudik Lebaran di Tengah Pandemi Corona, Kemenhub Kaji Sanksi Tegas
Di terminal Bawen, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah, petugas gabungan dari kepolisian, dinas perhubungan, dan petugas terminal menyemprotkan disinfektan dan pengecekan suhu tubuh kepada penumpang bus.
Selain itu, identitas penumpang juga dicatat.
Baca Juga: Antisipasi "Mudik Awal", Perlu Sistem Reward dan Punishment?
Sebelumnya, Kementerian Perhubungan merekomendasikan warga untuk tidak mudik lebaran.
Terkait rekomendasi ini, kementerian perhubungan tengah mengkaji pemberian insentif dan sanski bagi masyarakat yang nekat mudik.
Opsi mudik lebaran 2020 sendiri, akan diputuskan dalam rapat terbatas bersama Presiden Joko Widodo pada Senin 30 Maret mendatang.
Baca Juga: Tegal Local Lockdown, Wali Kota Imbau Perantau Tak Mudik
Sementara, mencegah penyebaran COVID-19, pemerintah telah menginstrusikan kepada seluruh masyarakat melakukan pembatasan jarak fisik atau physical distancing.
Selain itu, masyarakat diminta untuk tetap tinggal ke rumah, dan hanya keluar rumah untuk keadaan yang mendesak.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.